12.12.08

Sepuluh Pelajar Terjaring Razia

Satpol PP Kota Kediri, kembali menggelar razia pelajar kemarin. Razia dilaksanakan mulai sekitar pukul 10.30. Berangkat dari kantor Satpol PP Kota Kediri di belakang Gedung Nasional Indonesia (GNI), satpol bergerak lebih dulu ke alun-alun Kota Kediri. Di sana Satpol mengawasi Pedagang Kaki Lima (PKL). Setelah di alun-alun dirasa aman, petugas meluncur ke kawasan wisata Selomangleng.

Dengan menggunakan satu mobil patroli, belasan petugas Satpol PP yang dipimpin langsung Kasi Trantib, Jatmiko, menyisir warung di sekitar Klotok. Daerah inilah yang selama ini menjadi tempat persembunyian pelajar yang bolos dan pacaran. Hasilnya, belasan pelajar tertangkap basah sedang cangkruk di warung saat jam pelajaran. Begitu melihat petugas, beberapa pelajar langsung melarikan diri.

"Kami ini sudah pulang sekolah," ujar Yu, salah satu pelajar SMAN di Kota Kediri, yang ikut terjaring razia tersebut.

Mendapat jawaban ini Jatmiko tidak mau tertipu. "Sekarang serahkan kartu pelajarnya," pinta Jatmiko.

Yu mengaku dirinya tidak mempunyai kartu pelajar. Alasannya belum jadi. "Sumpah Pak, tanyakan ke sekolah saya kalau kartu pelajarnya memang belum jadi," kata siswi kelas X ini dengan nada ngotot, berusaha menjelaskan.

Tidak mau terkecoh, Jatmiko meminta kepada dua siswi itu untuk ke Kantor Satpol PP di belakang Gedung Nasional Indonesia (GNI). Agar mereka tidak lari, STNK sepeda motornya dibawa petugas.

Petugas juga membawa 8 pelajar laki-laki dengan menggunakan mobil patroli. Mereka dibawa karena bolos dan minum minuman keras. Petugas juga mengamankan satu botol miras oplosan.

Menurut De, siswa MAN di Kediri, dirinya berada di warung karena diajak teman-temannya. "Saya sakit, jadi tidak masuk sekolah," dalihnya.

Soal botol miras oplosan yang ditemukan, De mengaku dirinya tidak minum miras. "Saya tidak minum. Saya tidak tahu soal miras itu," katanya.

Pelajar yang terjaring razia langsung diminta membuat surat pernyataan tidak mengulangi lagi dan diberi pembinaan. Setelah itu, pelajar yang terjaring razia diizinkan pulang. "Kami melakukan razia itu menciptakan keamanan dan ketertiban di Kota Kediri," ujar Jatmiko.

Menurut Jatmiko, banyak pelajar yang terjerumus narkoba atau melakukan kriminalitas diawali dengan bolos sekolah. jawapos.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar