18.12.08

Hamil, Siswa SD Dikeluarkan

Diduga berbadan dua, salah seorang siswa kelas 6 sebuah SD di Jombang dikeluarkan dari sekolah. Tindakan yang tidak berpihak pada korban kekerasan dalam rumah tangga ini tengah ditangani Dewan Pendidikan Jombang. Alasannya, siswa ini masih perlu pendampingan dan pendidikan berkelanjutan.

Ungkapan tersebut disampaikan Ketua Dewan Pendidikan Jombang, Abdul Mukhid Djaelani, kemarin. Dia mengaku jengkel dengan tindakan sekolah yang berbuat tidak adil terhadap siswa tersebut. Seharusnya, siswa yang diduga hamil ini dikomunikasikan untuk upaya pendampingan dan keberlangsungan pendidikannya. ''Bukan langsung dikeluarkan, apalagi kasus ini hanya diselesaikan di internal sekolah,'' cetus Mukhid bernada kecewa.

Siapa siswa ini? Sesepuh Muhammadiyah yang terkenal berani dalam bersikap ini tidak bersedia menjelaskan secara rinci. Hanya disampaikan bila saat ini degradasi moral di Jombang semakin mengkhawatirkan. Kasus asusila semakin berkembang di masyarakat bahkan sudah merembet pada siswa SD. Degradasi moral ini salah satunya diakibatkan memudarnya unsur keteladanan para tokoh dan penanggungjawab, seperti guru, pendidik, orangtua dan tokoh masyarakat.

''Sungguh kejam guru yang memperlakukan korban kekerasan ini, seharusnya ada solusi bijak yang bisa dipertanggungjawabkan,'' tandasnya. Paling tidak, kata Mukhid, solusi itu mampu menyiasati keberlangsungan pendidikan siswa korban kekerasan dimaksud, apakah bersekolah di rumah sendiri atau bersekolah di rumah guru. Keberlangsungan pendidikan ini sekaligus pendampingan aklak dan meringankan beban psikologis yang dialami korban.

Untuk itulah pihaknya mengimbau kepada organisasi yang bergerak di bidang kekerasan dalam rumah tangga ini untuk bersikap lebih proaktif di masyarakat. Dengan menyampaikan pentingnya keteladanan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama penanaman keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT agar bisa membentengi dari segala macam cobaan dan gangguan hidup. jawapos.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar