4.12.08

Belajar di Kebun Bunga

UPT (Unit Pelaksana Teknis) Kebun Bunga Potong Rembangan yang dikelola Politeknik Negeri Jember, kini tak hanya sekadar sebagai tempat praktik mahasiswa. Tapi, juga menjadi jujugan pembelajaran hortikultura siswa sekolah dasar.

Kebun bunga potong yang menanam beberapa jenis tanaman berbunga seperti garberra, mawar, krisan, dan anggrek ini memang bisa menjadi tempat praktik yang menarik bagi siswa sekolah dasar. Selain bisa mengenal berbagai jenis tanaman, siswa juga bisa mengenal cara pembiakan tanaman.

"Bulan-bulan ini memang sedang musimnya krisan berbunga. Makanya, kami berencana mengajak anak-anak untuk praktik memanen bunga," kata Kepala Produksi UPT Kebun Bunga Potong M. Hasan.

Di kebun bunga potong ini, dikembangkan dua jenis bunga krisan. Yakni jenis spray dan standard. Untuk jenis spray per ikatnya dijual dengan harga Rp 13.500. Sedangkan untuk jenis standard, dijual seharga Rp 14 ribu per ikat. Masing-masing ikat terdiri sekitar sepuluh tangkai bunga.

"Awalnya memang hanya untuk praktik, tapi kami kembangkan juga ke arah bisnis. Soalnya biaya perawatan cukup mahal," sambungnya. Ternyata, bisnis jual-beli bunga potong itu berjalan lancar. Bahkan untuk masa panen pada pertengahan Desember sampai Februari nanti, sudah banyak konsumen yang melakukan inden. Terutama para perias pengantin, yang membutuhkan bunga krisan potong untuk dekorasi pernikahan. Menurut dia, bulan-bulan ini memang banyak orang yang punya hajat pernikahan, sehingga permintaan bunga krisan potong juga menunjukkan peningkatan.

Kepala SDN Jember Lor 1 Maria menambahkan bahwa saat ini sekolahnya memang sedang mengembangkan ekstrakurikuler holtikultura. Pengajarnya sengaja dipilih dari Politeknik Negeri Jember karena yang mengelola kebun bunga. "Kami tidak ingin anak-anak hanya sibuk dengan aktivitas akademis saja. Tapi juga mengenal aktivitas bercocok tanam," katanya.

Selain akan mengunjungi kebun bunga potong Rembangan, siswanya juga dilatih menanam sayuran dan bunga di sekolah. Dalam praktik yang khusus dilakukan oleh siswa kelas 4 dan 5 ini, dibedakan dua jenis penanaman. Yakni penanaman organik dan non-organik.

"Nanti hasilnya dibedakan. Sampai saat ini yang sudah panen baru sayur kangkung," katanya. Untuk menunjang kegiatan tersebut, sekolah telah menyediakan para-para sebagai tempat menanam tanaman. jawapos.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar