
Belajar dengan sarana ala kadarnya bukan tanpa masalah. Para murid tidak duduk di atas kursi, melainkan di atas ubin dingin tanpa alas. Tidak heran jika sebagian murid kerap mengeluh sakit punggung dan masuk angin. Jika hujan deras turun, kegiatan belajar mengajar terpaksa dihentikan karena lantai teras ini kebanjiran dan kotor.
Kondisi ini terjadi karena ruang kelas mereka rusak. Dari lima ruang kelas yang ada, hanya satu ruang yang masih dapat digunakan. Empat ruangan lainnya nyaris ambruk dan mengancam keselamatan murdi jika digunakan. Pihak sekolah sudah tiga kali mengusulkan perbaikan kepada pemerintah daerah setempat. Namun, hingga kini harapan tersebut belum terealisasi. liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar