4.12.08

240 Siswa SD Belajar di Tenda

BANDUNG--Setelah terendam banjir akibat meluapnya sungai Citarum selama tiga pekan, sebanyak 240 siswa di SD Negeri Mekarsari di Kampung Cieunteng, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, terpaksa belajar di tenda yang berada di Taman Kota Baleendah.

Camat Baleendah, Ruli Hadiana, Rabu, mengatakan, lokasi SDN Mekarsari terletak di tengah pemukiman 406 kepala keluarga (KK) Kampung Cieunteung yang selalu terkena banjir luapan sungai Citarum setiap musim penghujan.

Lokasi bangunan SD yang terletak di pinggir sungai Citarum terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa sejak tiga pekan lalu. Sejak itu, tidak ada aktivitas belajar mengajar di SD tersebut. Para siswa memilih tidak bersekolah.

Dari pantauan di lokasi, air Citarum mulai surut, namun ketinggian air masih merendam sekolah tersebut setinggi lutut orang dewasa.

"Namun banjir kali ini terjadi terus menerus akibat curah hujan yang tinggi di Bandung Utara dan Bandung Selatan serta Bandung Timur," ujar Ruli.

Sebagai cara satu-satunya untuk menjamin terus berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di SD tersebut, Ruli berencana akan memindahkan sementara lokasi belajar.

"Kami sudah siapkan dua tenda peleton di Taman Kota Baleendah sebagai lokasi belajar sementara," jelas Ruli.

Langkah ini dilakukan, sambung Ruli, karena tidak ada tanda-tanda volume air sungai Citarum akan surut. Padahal, lazimnya, banjir besar kerap terjadi di lokasi itu pada bulan-bulan Januari hingga Maret.

Pihaknya berharap, para siswa SDN Mekarsari bisa mengikuti pelajaran secepatnya. Pihaknya tinggal menunggu respon dari pihak sekolah.

Saat ini ada sekitar 130 KK warga Cieunteung mengungsi di kantor kelurahan yang letaknya lebih tinggi. Selebihnya memilih menumpang di kediaman kerabat masing-masing. Menurut Ruli, tercatat sejak tiga pekan lalu, ada 12 kali banjir dengan ketinggian air 1-2 meter.

Dihubungi terpisah, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Mudji, mengatakan, pihaknya belum memiliki dana untuk program normalisasi 9 anak sungai Citarum.

"Diperlukan dana sebesar Rp 350 miliar pada tahun 2009 untuk normalisasi sungai Citarum. Normalisasi sungai Citarum yang akan dilakukan sepanjang 51 kilometer yang dilewati 9 anak sungai itu," paparnya.

Ke sembilan anak sungai Citarum itu adalah sungai Cikeruh Hulu, Cibeusi, Cimande, Cikijing, Citarik Hulu, Citarum Hulu, Cisangkuy Hulu, Citalugtug, dan Ciputat.

"Di semua titik lokasi sungai terjadi pendangkalan. Curah hujan yang melalui 9 anak sungai itu tumpah ke Citarum. Kondisi yang dangkal mengakibatkan mudah terjadi banjir, meski volume hujan kecil," jelasnya.

BBWS Citarum, kata Mudji, masih menunggu hasil pembahasan `Integrated Citarum Water Resources Management Program` antara Asian Development Bank (ADB) dengan pemerintah. "Ini terkait masalah normalisasi sungai Citarum," ujarnya. republika.co.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar