24.1.09

500 Ruang Kelas SD Rusak

Sekitar 500 ruang kelas SD dan SDLB di Kabupaten Lamongan dalam kondisi rusak. Bangunan tersebut rata-rata dibangun pada 1975 hingga 1976, tetapi belum tersentuh perbaikan.

"Bangunan lokal gedung sekolah tersebut diperkirakan akan masuk daftar penghapusan. Ternyata perkiraan itu tidak terealisasi sehingga bangunan tersebut harus diperbaiki,'' kata Kasi Sarana dan Prasarana TK/SD Dinas Pendidikan Lamongan Abdurahman kepada Radar Bojonegoro, kemarin (23/1).

Menurut dia, ruang kelas yang rusak umumnya masih beratap seng dan sebagian kerangka kayunya lapuk. Dari 500 unit bangunan tersebut, 278 unit di antaranya tahun ini akan diperbaiki dengan dana alokasi khusus (DAK). "Sisanya diusulkan untuk mendapat dana perbaikan pada 2010,'' ungkapnya.

Abdurahman mengungkapkan, DAK dari APBN 2009 untuk perbaikan 278 lokal SD dan SDLB nilainya sekitar Rp 50 miliar. Itu masih ditambah dengan dana pendampingan dari APBD Lamongan 2009 sebesar 10 persen atau Rp 5,250 miliar. "Sehingga total dananya Rp 55,250 miliar, selain untuk fisik juga untuk pengadaan mebeler,'' ungkapnya.

Tidak seperti DAK 2008 yang nilainya diseragamkan Rp 250 juta per sekolah dengan jumlah 155 sekolah, kata Abdurahman, DAK tahun ini nilai per sekolah tak sama. Tapi, disesuaikan dengan tingkat kebutuhannya. "Besarnya variatif antara Rp 180 juta hingga Rp 500 juta," terangnya.

Dia menjelaskan, yang mendapat Rp 500 juta hanya SDN Kepatihan Lamongan yang merupakan hasil merger SDN Jetis V, VI, dan VII yang sebagian gedungnya dipakai untuk SMPN 1 Lamongan untuk pengembangan SBI (sekolah berstandar internasional). Sehingga perlu dibangun gedung baru untuk sekolah itu,'' jelasnya.

Abdurahman menambahkan, hingga kemarin proses perbaikan gedung sekolah itu belum bisa dilakukan karena masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat. "Diperkirakan baru turun Februari sehingga proses perbaikannya diperkirakan dimulai Maret mendatang,'' imbuhnya. jawapos.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar