14.1.09

100 Sekolah Belum Lapor BOS

Lebih dari 100 sekolah (SMP dan SMA) se-Kota Malang belum memasukkan laporan penggunaan BOS buku 2008 ke Diknas Kota Malang. Padahal, tahun anggaran 2008 telah lewat 15 hari. Problem itu pun turut menghambat pencairan BOS 2009.

"Banyak yang belum masuk. Kami belum terima laporannya dari sekolah," kata Sugiharto, kabid Dikmen Kota Malang, kemarin.

Menurut Sugiharto, besarnya BOS buku itu sekitar Rp 20 ribu per siswa per tahun. Besarnya BOS buku sekolah tergantung pada jumlah siswa. Seperti namanya, BOS buku untuk pengadaan buku ajar bagi siswa. "Kami masih menunggu laporan sekolah. Kami instruksikan pada staf agar menelpon masing-masing sekolah," kata Sugiharto.

Apa langkah diknas? Diknas masih memberikan batas waktu pengumpulan laporan 16 Januari 2009. Sebab, minggu depan, diknas bakal mengirimkan laporan itu ke Diknas Jatim. Laporan itu sebagai syarat pencairan BOS 2009. "Kalau masalah keuangan, laporan pertanggungjawaban dulu baru dapat lagi. Lha ini LPJ-nya belum ada yang masuk," sesal Sugiharto.

Menurutnya, BOS buku di 2009 akan langsung digabung dengan BOS tunai. Untuk SMP, di perkotaan dapat Rp 575 ribu per siswa per tahun. Sementara untuk SMA mendapatkan BOMM Rp 90 ribu per orang per tahun. Dengan penggabungan itu, otomatis LPJ BOS buku terkait dengan pencairan BOS 2009. "Makanya, kami sungguh khawatir akan menghambat," kata Sugiharto.

Selain laporan BOS buku, laporan pertanggungjawaban untuk BOS tunai juga belum 100 persen diserahkan oleh sekolah. Pelaporan yang terlambat itu turut menghambat pencairan BOS 2009. Seperti halnya BOS buku, BOS tunai tidak lagi berdiri sendiri. Melainkan digabung menjadi BOS 2009.

"Kami lagi menelpon satu per satu sekolah agar menyerahkan laporan BOS dan BOS buku. Setengah bulan sudah lewat dari berakhirnya tahun anggaran 2008," kata Aminudin, salah seorang staf dikmen yang kemarin sibuk menelpon satu per satu sekolah yang belum mengumpulkan laporan. jawapos.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar