25.11.08

Sekolah Genjot Pelatihan

Penilaian International Organization for Standardization (ISO) 9001:2001 bagi 18 sekolah di Surabaya segera dimulai. Bahkan, pada 4 Desember nanti beberapa sekolah sudah melakukan audit internal. Demi mendapatkan sertifikat ISO itu, kemarin (24/11) lima SMAN menyelenggarakan pelatihan.

Lima sekolah tersebut adalah SMAN 4, 13, 15, 17, dan 19. Dalam pelatihan di SMAN 15 itu, seluruh tim ISO tiap-tiap sekolah hadir. Jumlah minimal anggota tim yang direkrut adalah delapan orang. Khusus SMAN 15 memiliki jumlah tim lebih banyak, yakni 15 orang. Tujuannya, persiapan lebih maksimal.

"Ya, awal Desember nanti kami sudah melakukan audit internal. Setelah audit internal, tahap yang harus dilalui selanjutnya adalah review hasil audit," kata Kepala SMAN 15 Kasnoko di sela-sela pelatihan.

Dari tahap itu, lanjut dia, dapat diketahui apa saja yang kurang di sekolah. Dengan demikian, sekolah dapat memperbaiki sebelum pihak eksternal dari lembaga pemberi sertifikat ISO menilai. "Sekolah yang lolos dalam audit eksternal otomatis mendapatkan sertifikat ISO," ujarnya.

Dengan sertifikat itu, papar Kasnoko, kredibilitas sekolah bertambah tinggi. Sebab, ISO merupakan wujud penjaminan mutu dan manajemen pembelajaran sekolah yang baik demi meningkatkan kualitas anak didik. "Kami ingin memberikan yang terbaik untuk siswa," ucapnya.

Untuk bisa mewujudkan hal tersebut, satu-satunya jalan keluar adalah berjuang keras agar lolos dalam penilaian ISO. "Mulai hari ini (kemarin, Red), pelatihan diadakan tiap hari. Sebab, kami segera melakukan audit," paparnya.

Untuk meraih ISO, perjuangan sekolah memang tidak mudah. Biaya yang harus dikeluarkan sekolah tak sedikit. Untuk biaya audit internal dan konsultan saja, mereka harus mengeluarkan uang lebih dari Rp 100 juta. Sebab, ruang lingkup audit cukup luas. Mulai administrasi, manajemen, kinerja pengajar, kesesuaian jam pelajaran, serta visi dan misi sekolah.

Tahap awal, hanya ada 18 sekolah yang ikut program ISO. Tapi, Dispendik merencanakan, hingga 2010, paling tidak 20 persen SMP/SMA/SMK di Surabaya mengantongi sertifikat ISO. Sedangkan pada 2025 ditargetkan 50 persen sekolah bisa memberikan pelayanan berstandar internasional.jawapos.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar