13.11.08

Kagumi Kesenian Tradisional

Alunan suara musik angklung dan karawitan terdengar nyaring di lorong-lorong SMP YPPI 2. Para pemainnya ternyata bukan siswa sekolah itu. Lantas, siapa mereka? ''Mereka adalah siswa pertukaran dari Raffles Institution Singapore,'' ujar Humas SMP YPPI 2, Mahfud.

Ia menjelaskan, selama dua tahun ini sekolahnya memang bekerja sama dengan Raffles Institution Singapore. Kunjungan kali ini merupakan kali kedua. Ada 22 siswa dan dua guru pendamping yang datang ke SMP YPPI 2. Mereka berada di sekolah itu pada 6-18 November.

''Mereka akan belajar sebanyak-banyaknya tentang sistem pendidikan dan kebudayaan di sini,'' terang Mahfud. Tujuan kegiatan pertukaran pelajar ini memang dijadikan ajang studi banding bagi masing-masing sekolah. Biasanya, setelah kunjungan Raffles Institution Singapore, gantian SMP YPPI 2 yang berkunjung ke Singapura. Rencananya, Februari tahun depan SMP YPPI 2 akan melakukan kunjungan balik.

Selama di Surabaya, siswa-siswa Raffles Institution telah berkunjung ke berbagai tempat. Mereka telah merasakan teriknya matahari di Kenjeran untuk mengamati biota laut. Mereka juga mengunjungi situs-situs bersejarah di Surabaya. Antara lain Tugu Pahlawan, Hotel Majapahit dan Jembatan Merah. ''Selain mengikuti pembelajaran di kelas, kami memang mengajak mereka pembelajaran di luar ruangan,'' jelas Mahfud.

Aqid Aiman Azam Bin Azmi, salah seorang siswa Raffles Institution Singapore mengaku terkesan selama tinggal di Surabaya. Ia menjelaskan, Surabaya sangat kaya situs bersejarah. Selain itu, dia mengaku kagum pada kesenian daerah seperti tari, karawitan dan angklung.

''Di Singapura tidak ada kesenian tradisional karena biasanya seni dibawa dari masing-masing pendatang yang datang ke Singapura,'' ujarnya. jawapos.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar