29.11.08

Siswa SMAN 90 Jakarta, Dianiaya Senior

Kekerasan kembali mewarnai dunia pendidikan. Sebanyak 68 orang siswa kelas satu SMAN 90, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan dianiaya para seniornya yang duduk di bangku kelas tiga.

Para senior merasa diremehkan karena juniornya tidak mengindahkan larangan pemakaian jaket angkatan yang dikenakan para siswa kelas satu.

SM (15), salah satu siswa kelas satu SMAN 90 yang menjadi korban mengaku dipukuli seniornya pada Selasa 25 November kemarin di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.

"Senior kelas tiga mengajak siswa kelas satu ke sebuah tempat di daerah Bintaro tepatnya di belakang Restoran McDonald. Sesampainya di sana, kami dipukuli pakai tangan dan kepala sabuk," kata SM kepada okezone, Sabtu (29/11/2008).

Akibat keadian itu, 34 orang siswa kelas satu mengalami luka memar. Kejadian tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Pondok Aren, Tangerang. Berdasarkan pengakuan SM, satu orang siswa kelas tiga sudah ditahan selama satu malam. Sementara, hingga saat ini pihak SMAN 90 tidak memberikan respon atas aduan para korban.

"Hari Senin kita akan coba ke sekolah lagi supaya hal ini tidak terulang", tandasnya.

Siang ini, para orang tua siswa termasuk para siswa yang menjadi korban kekerasan akan menggelar rapat di rumah SM di kawasan Pondok Aren, Tangerang.okezone.com


[+/-] Selengkapnya...

Bolos Sekolah, Puluhan Pelajar Terjaring Razia

Pemantang Siantar: Puluhan pelajar sekolah menengah pertama serta sekolah menengah atas yang membolos terjaring razia yang digelar aparat Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara, Jumat (28/11). Mereka lalu dibawa ke Kantor Pemkot Siantar untuk diperksa lebih lanjut.

Setelah diberi pembinaan dan berjanji tidak akan mengulangi perbuataannya, para pelajar ini lalu dikembalikan ke sekolahnya masing-masing.liputan6.com


[+/-] Selengkapnya...

28.11.08

Bencana Tsunami Aceh Akan Berulang Setiap 600 Tahun

JAKARTA, KAMIS - Dua penelitian terbaru yang dimuat jurnal Nature edisi teranyar mengungkapkan fakta bahwa tsunami yang melanda Aceh tahun 2004 merupakan peristiwa terbesar dalam 600 tahun terakhir. Tsunami sekuat itu mungkin akan mengalami perulangan kembali 600 tahun kemudian.

Hal tersebut dapat dilihat dari pola lapisan tanah yang diukur di dua lokasi berbeda yang dilakukan dua tim peneliti berbeda. Tim yang dipimpin Kruawun Jankew dari Universitas Chulalongkorn Thailand mengambil sampel dari 150 titik di pantai barat Thailand. Sementara tim pimpinan Katrin Monecke dari Universitas Pittsburgh, AS mengambil sampel dari 100 titik di Aceh dalam dua tahun, 2006 dan 2007.

Pada kedua lokasi para peneliti menemukan lapisan-lapisan pasir di bawah permukaan tanah yang merupakan bukti peristiwa tsunami dalam 2500 tahun terakhir. Lapisan pasir terbentuk dari material yang disapu gelombang ke daratan. Dengan teknik radiokarbon, waktu terjadinya tsunami dapat diperkirakan.

Dari hasil pengukuran, mereka menemukan bahwa tsunami yang kakuatannya setara dengan peristiwa tahun 2004 pernah terjadi 600-700 tahun lalu. Salah satunya juga mengungkap bukti bahwa tsunami serupa pernah terjadi antara tahun 780-990.


[+/-] Selengkapnya...

Siswa SMK 1 Turen Mogok Sekolah

Demo Siswa 1 SMK Turen Malang berbuntut dengan mogok sekolah. Diberitakan oleh pihak sekolah mulanya hanya kelas 3, namun hingga saat ini sekolah menjadi kosong akibat dari seluruh siswanya memutuskan untuk tidak ke sekolah. Siswa menuntut untuk diturunkannya kepala sekolah dari jabatan, sekaligus mengembalikan para guru yang dipindahkan tanpa alasan, ke sekolah lagi. Namun dari pihak sekolah berpendapat bahwa kemungkinan ada provokator atas kejadian ini yang mengakibatkan aksi mogok sekolah. Hingga saat ini polisi berjaga di sekitar sekolah untuk memastikan bahwa sekolah dan lingkungannya aman.

[+/-] Selengkapnya...

27.11.08

Juara OZ DetEksi Challenge

SURABAYA - Sempat kesulitan pada babak penyisihan, namun mampu tampil dominan dalam babak final. Kemarin (26/11), tim SMA Petra 2 Surabaya mampu meraih juara OZ DetEksi Challenge, cerdas cermat berbahasa Inggris di panggung utama Espresso DetEksi-Con 2k8, di SSCC Supermal Pakuwon Indah.

Sebagai hadiah, trio Eunice Harvia Ali, Sheila Marshalita, dan Sylvia Diana bakal mengikuti homestay selama dua minggu di Melbourne, Australia.

Dalam babak final kemarin, tim Petra 2 unggul sejak awal, mampu meraih total 310 poin. Jauh di atas tiga tim lain, yaitu SMAN 16 Surabaya (190), SMA Frateran Surabaya (145), dan SMAN 1 Gresik (120). Padahal, dalam babak penyisihan sebelumnya, anak-anak Petra 2 sempat kesulitan naik peringkat. Dalam babak 16 besar, mereka berada di urutan ke-16!

Begitu diumumkan sebagai juara, tim Petra 2 langsung berpelukan erat. ''Kami sudah nggak sanggup teriak, nggak sanggup nangis. Mau teriak sudah lemes saking tegangnya. Mau nangis kok ya nggak bisa keluar air matanya,'' ujar Eunice Harvia Ali, sambil menggenggam tangan kedua rekannya.

Sheila menambahkan, timnya sama sekali tak punya target juara. ''Makanya, nggak nyangka banget bisa menang. Semua pertanyaan yang keluar tadi, ya semua yang kami pelajari. Terima kasih Tuhan!'' ungkapnya lega.

Perebutan juara kemarin berlangsung dalam tiga stage plus bonus. Setiap stage berisi pertanyaan tentang akademik, Australia, logic, pop culture, dan lain-lain. Stage 1 hanya berisi pertanyaan single (satu-satu). Sementara stage 2 berisi chain question (berantai). Di stage 3, satu pertanyaan memiliki empat bagian. Lalu, setelah semua ronde berakhir, masih ada lagi Final 10 Countdown, sepuluh pertanyaan bonus.

Pada stage 1 dan 3 terdapat tantangan fisik yang harus dilakoni peserta. Di sela-sela pergantian stage, terjadi pula pergantian pemain. Dalam kompetisi ini, memang hanya ada dua pemain yang berdiri di belakang meja. Tapi, wajib ada pergantian pemain, sehingga pemain cadangan ikut berperan.

Ada empat moderator yang kemarin membacakan pertanyaan dalam bahasa Inggris. Yakni, Felicity Pascoe (deputy director Australian Education International, Kedubes Australia), Josephine Ratna (manager Australian Education Centre), Lucia Wulansari (senior information officer Australian Education Centre), serta Ina Liem (in country coordinator La Trobe University Melbourne).

Kompetisi ini memang hasil kerja sama DetEksi Jawa Pos, Australian Education Centre, dan La Trobe University.

''Selama dua minggu di Melbourne nanti, mereka akan homestay, mengunjungi dan belajar bahasa Inggris di La Trobe University. Saat weekend, mereka akan merasakan tempat wisata di Melbourne dan kota-kota lain di negara bagian Victoria,'' jelas Ina Liem.

Selain tiga anak Petra 2 tersebut, masih ada empat anak lagi yang akan mendapat hadiah homestay di Australia. Yaitu, penulis dan fotografer terbaik, SMP maupun SMA, peserta Journalist Blog Competition. Bedanya, para jurnalis akan terbang ke Perth, Western Australia.

Drive di Panggung Utama

Hari ini, ada kehebohan ekstra di Espresso DetEksi-Con 2k8. Penonton akan dihibur penampilan Drive. Band yang melejit berkat lagu Bersama Bintang dan Tak Berbalas itu didatangkan MPM Motor untuk meramaikan final Honda DetEksi Band Competition.

Sore ini, Anji (vokal), Budi (gitar), Dygo (bas), dan Adi (drum) akan menghibur penonton di panggung utama SSCC Supermal Pakuwon Indah. Mereka juga akan membawakan lagu-lagu dari album Kita Untuk Selamanya, yang baru diluncurkan awal bulan ini (6/11).

Drive sudah beberapa kali mengisi acara musik untuk anak muda di Surabaya. Mereka mengaku sudah tak sabar untuk segera tampil di Espresso DetEksi-Con 2k8.

''Surabaya sangat spesial bagi kami, karena semangatnya luar biasa, dan memperlakukan kami dengan spesial pula. Apalagi, kami dengar anak muda yang kreatif bakal kumpul semua dalam acara ini. Kami yakin acarnya bakal seru dan heboh banget,'' ujar Budi, sang gitaris.

Final Honda DetEksi Band Competition 2k8 hari ini juga akan menghadirkan musikus papan atas Indonesia, Gilang Ramadhan, sebagai salah seorang juri. Lima band SMA bakal berebut juara. Yaitu, Ngapoenten (SMAN 1 Sidoarjo), Sepoerane (SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo), Napoleon (SMAN 16 Surabaya), D'North (SMAN 4 Surabaya), dan Maximum (SMAN 2 Surabaya).

Pemenang tidak hanya dapat hadiah. Mereka juga akan mendapat kesempatan berkolaborasi bersama Gilang di panggung utama, Jumat besok. Espresso DetEksi-Con 2k8 diselenggarakan sampai Minggu, 30 November 2008. jawapos.com

[+/-] Selengkapnya...

26.11.08

Guru Pukul Murid - Jember

Aksi kekerasan terhadap murid kembali muncul. Di tengah suasana HUT Ke-63 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang jatuh pada 25 November, insiden yang bisa mencoreng citra korps guru terjadi di Jember.

Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Arjasa, Jember, Muhammad Jais dilaporkan ke polisi karena dugaan kuat penganiayaan terhadap lima muridnya sehingga mengakibatkan dua di antaranya luka serius.

Syaiful Rohman asal Desa Glagahwero, Kecamatan Kalisat, gigi kiri atasnya patah dan gusinya berdarah serta Alimuddin asal Desa Biting, Kecamatan Arjasa, telinga kirinya mengeluarkan darah.

Tiga siswa lainnya yang juga mengaku jadi sasaran kekerasan adalah Yogi Pradana Putrawan dan Wanda (asal Desa Bedadung, Kecamatan Patrang) serta Junaedi (asal Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang). Namun, mereka hanya menderita memar-memar di wajah.

Dari kelima siswa yang semua duduk di kelas II SMPN 2 Arjasa itu, hanya tiga orang yang kemarin melaporkan insiden tersebut ke Polsek Arjasa, yakni Syaiful, Alimuddin, dan Yogi.

Informasi yang dihimpun, dugaan pemukulan itu terjadi pada Senin (24/11) selepas jam istirahat sekolah, pukul 09.30. Kelima siswa tersebut yang semestinya kembali masuk kelas seusai istirahat ternyata tidak nongol. Diketahui, mereka berada di luar sekolah dan bermain PlayStation (PS) di sebuah tempat persewaan dekat sekolah.

Kelima murid itu beralasan mereka mendengar kabar bahwa setelah istirahat sekolah para guru mengadakan rapat sehingga mereka tidak perlu kembali ke kelas meski jam istirahat telah usai. Rupanya rapat tidak jadi digelar.

Hal itu diketahui jelas oleh mereka ketika Muhammad Jais, sang Kepsek, mendatangi tempat persewaan PS. Jais lantas menyuruh kelima siswa kembali ke sekolah. Mereka kemudian dikumpulkan di ruang tamu sekolah.

"Di situlah kami dihajar, wajah kami dipukuli. Kami memang salah, tapi sanksinya kan bisa yang wajar saja," kata Yogi saat ditemui di Markas Polsek Arjasa, Selasa. Yogi dan kawan-kawan mengaku tidak diberi waktu untuk memberi penjelasan mengapa mereka sampai bermain PS. Kepala sekolah, menurut mereka, langsung saja melakukan pemukulan.

Dengan gigi patah dan gusinya bengkak, ibu Syaiful, Yayuk Sriwahyuni, kaget saat melihat anaknya itu pulang ke rumah, Senin siang.

"Siapa tidak kaget, pulang-pulang wajah anak saya bengkak, mulutnya berdarah, serta giginya patah. Kalau memang salah, menghukumnya jangan seperti itu. Kayak yang menghukum itu tidak punya anak," ujar Yayuk dengan nada kesal ketika mendampingi Syaiful di polsek.

Yayuk tidak terima dan saat itu juga ia bertekad untuk tidak membiarkan insiden itu berlalu begitu saja. Ternyata ayah Yogi juga tidak terima melihat wajah anaknya memar. Begitu pun orangtua Alimuddin. Mereka pun melaporkan kejadian yang dialami anak-anaknya ke kantor polisi esok harinya.

“Kalau dianggap membolos sekolah, sanksinya jangan dipukul. Karena itu, kami akan menempuh jalur hukum biar guru yang memukul itu kapok,” kata Pak Aan, ayah Yogi. Setelah laporan diterima oleh polisi, ketiga siswa menjalani visum di RSUD dr Soebandi Jember.

Kapolsek Arjasa AKP Harwiyono mengatakan, pihaknya akan memproses laporan tersebut, tetapi masih menunggu hasil visum. "Kalau memang ada pemukulan, kami bisa lihat pada hasil visumnya nanti," kata Harwiyono sesaat sebelum rapat di Markas Polres Jember, Selasa.

Sementara itu, Kepsek SMPN 2 Arjasa, yang dituding melakukan pemukulan, Muhammad Jais, tidak mau memberi banyak keterangan saat dihubungi Surya lewat ponselnya. “Saya sudah melaporkan hal itu ke dinas (Dinas Pendidikan Kabupaten Jember). Semua saya serahkan ke dinas,” kata Jais.

Kemudian, dia mengalihkan ponselnya ke I Wayan Wesa Atmaja, Kepala Bidang Pendidikan SMP/SMA pada Dinas Pendidikan Kabupaten Jember. Wayan menuturkan, pihaknya sudah mendapatkan laporan dari Jais.

"Selanjutnya kami akan verifikasi kepada semua pihak yang bersangkutan, termasuk siswa dan orangtua siswa," kata Wayan.

Sudah menjadi kewajiban guru, tutur Wayan, untuk mendidik, melatih, dan membimbing murid di sekolahnya sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Pendidikan. Termasuk dalam hal ini adalah mendidik murid yang dianggap nakal.

Terhadap pengakuan para murid tentang adanya pemukulan oleh Jais, Wayan membantahnya. "Dari pengakuan Pak Jais kepada kami, tidak ada pemukulan seperti itu. Oleh karena itu, kami akan verifikasi lebih lanjut. Kalau mau melaporkan (ke polisi) silakan saja. Itu hak mereka (murid)," tukas Wayan yang juga Ketua PGRI Jember.kompas.com


[+/-] Selengkapnya...

Metro TV Berikan 600 Beasiswa

Peringatan hari ulang tahun (HUT) kedelapan Metro TV pada tahun ini yang bertema Proud of our nation (kebangaan kepada bangsa) dipenuhi serangkaian kegiatan sosial, di antaranya pemberian 600 paket beasiswa.

Pemimpin Media Group Surya Paloh di Gedung Metro TV Kedoya, Jakarta, Selasa (25/11) menyerahkan secara simbolis paket beasiswa bagi siswa sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di tujuh kota. Tujuh kota itu yakni Medan, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Bandung, Pekanbaru, dan Jakarta.

Dalam pidato sambutannya, Surya menyatakan bangga atas keputusan direksi Metro TV yang memberikan porsi bagi kegiatan sosial dalam momentum peringatan ulang tahun ini.

Di samping itu, ia mengharap Metro TV akan tetap berkomitmen menjadi stasiun televisi berita dan menjadi referensi bagi masyarakat. "Metro TV dari waktu ke waktu berkewajiban untuk tetap membangun semangat masyarakat, bersama-sama dengan stasiun ini peduli kepada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," ujar Surya.

Selain pemberian beasiswa, Metro TV mengadakan kegiatan pengobatan gratis bagi 4.000 warga tidak mampu dan donor darah. Puncak HUT ditutup dengan gala concert yang disiarkan secara langsung dari Grand Studio Metro TV, Jakarta. Acara dimeriahkan kesenian tradisional dan artis papan atas, seperti DI3VA (Ruth Sahanaya, Kris Dayanti, dan Titi DJ), Maya Hasan, Butet Kartaredjasa, Tompi, Christopher Abimanyu, Kua Etnika, dan Padepokan Seni Bagong. mediaindonesia.com

[+/-] Selengkapnya...

Aksi Damai Peringati Hari Guru

Ratusan murid dari sejumlah sekolah di Solo, Jawa Tengah menggelar aksi damai dalam rangka memperingati Hari Guru, Selasa (25/11). Para siswa meminta pemerintah lebih memperhatikan nasib guru dan mewujudkan pendidikan murah. Mereka juga menyampaikan terima kasih atas jasa guru.

Aksi digelar di pintu gerbang selatan Stadion Manahan. Mereka menyampaikan keluhan terkait sulitnya memperoleh buku pejaran yang membuat proses belajar-mengajar terganggu. Aksi ditutup dengan doa bersama dan pemotongan tumpeng. Tak lupa mereka memberikan hadiah kepada sejumlah guru.liputan6.com

[+/-] Selengkapnya...

25.11.08

Masalah Sosial Baru

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo mengatakan, keinginan Pemprov DKI untuk memajukan jam sekolah dari pukul 07.00 menjadi pukul 06.30 WIB akan menciptakan berbagai permasalahan sosial baru di masyarakat.

"Kebijakan itu bukan solusi tetapi akan menciptakan permasalahan sosial baru," kata Agus ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (25/11).

Ia memaparkan, permasalahan sosial baru tersebut antara lain menyangkut anak sekolah yang harus bangun dan berangkat lebih pagi. Agus menuturkan, Pemprov DKI harus memikirkan tentang aspek keamanan dan ketersediaan bus bagi anak sekolah yang berangkat pagi.

"Sekarang saja anak tetangga saya ada yang berangkat ke sekolah jam 6 pagi. Bila jam sekolah dimajukan, maka jam berapa ia harus berangkat," katanya.

Apalagi, ujar dia, program bus sekolah yang diadakan oleh Pemprov DKI kini terlunta-lunta dan rutenya juga sangat terbatas serta tidak mencakup seluruh sekolah di ibukota.

"Saya setuju dengan pendapat Komnas Anak bahwa kebijakan itu dapat melanggar hak anak," kata mantan Wakil Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) itu.

Ia juga mengatakan, kebijakan memajukan jam sekolah juga menciptakan permasalahan bagi orangtua yang mengantar anaknya setiap pagi ke sekolah. Orangtua tersebut, ujar Agus, juga akan tiba sangat awal di kantor mereka sehingga berpotensi terjadi pemborosan waktu kerja.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Prijanto pada Jumat (21/11) mengatakan, kemacetan lalu lintas yang semakin parah di ibukota membuat Pemprov bermaksud untuk memajukan waktu masuk sekolah dari pukul 07.00 WIB menjadi pukul 06.30 WIB.

Selain itu, lanjut Prijanto, untuk perkantoran swasta diimbau untuk memberlakukan jam kerja sesuai dengan wilayah kotamadya masing-masing, yaitu pukul 07.30 WIB di Jakarta Utara dan Jakarta Pusat, pukul 08.00 WIB di Jakarta Barat dan Jakarta Timur, serta pukul 09.00 WIB di Jakarta Selatan.mediaindonesia.com

[+/-] Selengkapnya...

Sekolah Genjot Pelatihan

Penilaian International Organization for Standardization (ISO) 9001:2001 bagi 18 sekolah di Surabaya segera dimulai. Bahkan, pada 4 Desember nanti beberapa sekolah sudah melakukan audit internal. Demi mendapatkan sertifikat ISO itu, kemarin (24/11) lima SMAN menyelenggarakan pelatihan.

Lima sekolah tersebut adalah SMAN 4, 13, 15, 17, dan 19. Dalam pelatihan di SMAN 15 itu, seluruh tim ISO tiap-tiap sekolah hadir. Jumlah minimal anggota tim yang direkrut adalah delapan orang. Khusus SMAN 15 memiliki jumlah tim lebih banyak, yakni 15 orang. Tujuannya, persiapan lebih maksimal.

"Ya, awal Desember nanti kami sudah melakukan audit internal. Setelah audit internal, tahap yang harus dilalui selanjutnya adalah review hasil audit," kata Kepala SMAN 15 Kasnoko di sela-sela pelatihan.

Dari tahap itu, lanjut dia, dapat diketahui apa saja yang kurang di sekolah. Dengan demikian, sekolah dapat memperbaiki sebelum pihak eksternal dari lembaga pemberi sertifikat ISO menilai. "Sekolah yang lolos dalam audit eksternal otomatis mendapatkan sertifikat ISO," ujarnya.

Dengan sertifikat itu, papar Kasnoko, kredibilitas sekolah bertambah tinggi. Sebab, ISO merupakan wujud penjaminan mutu dan manajemen pembelajaran sekolah yang baik demi meningkatkan kualitas anak didik. "Kami ingin memberikan yang terbaik untuk siswa," ucapnya.

Untuk bisa mewujudkan hal tersebut, satu-satunya jalan keluar adalah berjuang keras agar lolos dalam penilaian ISO. "Mulai hari ini (kemarin, Red), pelatihan diadakan tiap hari. Sebab, kami segera melakukan audit," paparnya.

Untuk meraih ISO, perjuangan sekolah memang tidak mudah. Biaya yang harus dikeluarkan sekolah tak sedikit. Untuk biaya audit internal dan konsultan saja, mereka harus mengeluarkan uang lebih dari Rp 100 juta. Sebab, ruang lingkup audit cukup luas. Mulai administrasi, manajemen, kinerja pengajar, kesesuaian jam pelajaran, serta visi dan misi sekolah.

Tahap awal, hanya ada 18 sekolah yang ikut program ISO. Tapi, Dispendik merencanakan, hingga 2010, paling tidak 20 persen SMP/SMA/SMK di Surabaya mengantongi sertifikat ISO. Sedangkan pada 2025 ditargetkan 50 persen sekolah bisa memberikan pelayanan berstandar internasional.jawapos.com

[+/-] Selengkapnya...

Siswa Belajar di Teras Rumah

Kondisi Sekolah Dasar Kalipang IV, di Dusun Krampyang, Desa Galipang, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, teramat memprihatinkan. Sekolah terpencil ini, hanya memiliki 4 ruang kelas, yang ditempati siswa kelas 1 hingga kelas 4, yang hanya berdinding kayu, serta berlantai tanah.

Karena keterbatasan ruang kelas, siswa kelas 5 terpaksa belajar di rumah warga, disamping sekolah, yang kondisinya juga tak layak untuk tempat belajar.

Sementara itu, ratusan murid 3 sekolah dasar negeri di Jalan Besusu, Kota Palu, sudah hampir sebulan belajar di teras rumah warga. Pasalnya sekolah mereka saat ini, tengah direnovasi karena kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

3 sekolah yang tengah direnovasi, yakni SDN 2 Besusu, SDN 26, dan SD Inpres 3 Palu diperkirakan baru dapat dipakai lagi pada awal Januari tahun depan. Para siswa harus bersabar untuk bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara layak.

[+/-] Selengkapnya...

Siswa Belajar Ditengah Limbah Ternak

Ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri di Jalan Rambai terpaksa belajar ditengah limbah ternak. Kondisi yang sudah berjalan selama lebih 6 bulan ini selain mengganggu konsentrasi belajar para siswa juga mulai menyebabkan berbagai penyakit dikalangan para siswa.

Para siswa Sekolah Dasar Negeri di Jalan Rambai, Kelurahan Bandar Sinembah, Kecamatan Binjai Barat, Kotamadya Binjai, Sumatera Utara hanya bisa pasrah dengankeadaan sekolah mereka. Hampir sebagian besar lingkungan sekolah mereka digenangi limbah dari buangan kotoran ternak yang berasal dari peternakan tidak jauh dari sekolah mereka.

Selain bau kotoran yang sangat menyengat, para siswa dan guru seringkali terganggu oleh masuknya kotoran ternak yang terbawa ke dalam kelas. Bahkan akibat kotoran ternak ini air sumur berubah menjadi hitam dan berbau busuk. Pihak sekolah sudah berulangkali melayangkan protes pada pengelola peternakan, namun tidak ditanggapi kondisi ini sudah berlangsung selama 1,5 tahun.

Pihak sekolahpun berharap Pemkot Binjai mengambil tindakan untuk mengurangi penderitaan para siswa dan guru. Terlebih setelah sejumlah siswa dan guru terjangkit penyakit kulit.

[+/-] Selengkapnya...

24.11.08

Pelajar SMA Tewas Ditabrak Bus

Sebuah kecelakaan menimpa dua pelajar sekolah menengah atas di Kota Poso, Sulawesi Tengah, Ahad (23/11) petang. Kecelakaan tragis yang menimpa Ismail dan Nita ini terjadi saat keduanya mengendarai sepeda motor berboncengan, beriringan dengan rombongan muda-mudi lainnya yang baru pulang mengikuti acara Festival Danau Poso di Kota Tentena.

Saat melintas di sebuah tikungan di Desa Tampamadaro, Kecamatan Lage, Poso, tiba-tiba dari arah berlawanan muncul bus besar dan menabrak sepeda motor yang dikendarai Ismail dan Nita. Sepeda motor dan keduanya pun terjatuh masuk ke kolong bus.

Nita tewas seketika, sedangkan Ismail mengalami luka parah dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Poso. Sementara sopir bus yang menabrak korban, kini ditahan di Kantor Kepolisian Lage.

Menurut saksi mata, saat kejadian kondisi cuaca sedang hujan deras. Dengan demikian, ada kemungkinan pengemudi tidak mampu mengendalikan kendaraannya dengan baik.

[+/-] Selengkapnya...

22.11.08

Sebanyak 17 Siswa di Jambi Kesurupan

Sebanyak 17 siswi SMK Negeri 4 Jambi mengalami kesurupan di ruang kelas setelah membaca doa Surat Yasin, Jumat, untuk menangkal kejadian yang sama sehari sebelumnya.

Keserupan puluh siswa SMK 4 itu berlangsung hampir dua jam mulai pukul 09:00 WIB hingga pukul 11:00 WIB. Mereka baru sadarkan diri setelah pihak sekolah mendatangkan paranormal atau Orang pintar mengusir roh halus yang mengganggu di sekolah tersebut.

Setelah kondisi para siswi normal kembali, pihak sekolah langsung menghentikan proses belajar dan mengajar untuk menghindari terjadinya kesurupan massal di sekolah tersebut. Ny. Fifi (38), salah seorang guru SMK 4 Jambi, mengatakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, setelah pembacaan surat yasin.

"Kami melaksanakan Yasinan pagi itu, karena beberapa siswa sehari sebelumnya mengalami kesurupan, namun kejadiannya tidak sebanyak pada Jumat ini," katanya. Sementara itu, salah seorang Paranormal M Yunus mengatakan, para siswa itu keserupan akibat dimasuki ruh halus yang berasal dari salah satu gedung baru bagian belakang sekolah.

"Biasanya roh halus ini mudah masuk ke dalam raga manusia yang keimanannya masih tipis, terutama kepada wanita yang sedang datang bulan (menstruasi)," katanya. Korban kesurupan yang menimpa pelajar di SMK 4 Jambi, merupakan kasus yang sudah beberapa kali terjadi di sejumlah sekolah di daerah itu pada tahun ini.

[+/-] Selengkapnya...

Pelajar Tolak Masuk Lebih pagi

Jakarta - Aturan baru tengah digodok Pemprov DKI Jakarta guna mengurai kemacetan. Salah satunya dengan membuat peraturan bagi para pelajar, yakni masuk sekolah lebih awal. Tapi para pelajar justru menolak peraturan ini.

"Masuk pagi Ogah ah, jangan kata masuk jam 06.30 WIB, masuk jam 07.00 WIB aja kita udah telat, mana kalo telat kagak boleh masuk, terus dianggap absen," ungkap salah satu Pplajar SMU Negeri 55, Rico, Jumat (21/11/2008)

Dari beberapa sejumlah siswa yang dilakukan di sekolah tersebut ternyata sebagian besar pelajar menolak peraturan masuk pagi tersebut, hal ini terungkap dari 23 pelajar yang diwawancarai, hanya 3 pelajar yang menyatakan kesediannya untuk masuk lebih pagi.

Hal berbeda diungkapkan oleh Komar, salah satu seorang guru di SMU tersebut. "Bagi kami tergantung peraturannya, kalo peraturannya mengharuskan masuk pagi ya kita masuk pagi, dan saya rasa tidak ada masalah dengan peraturan tersebut karena saya sudah terbiasa berangkat pagi dari rumah," jelasnya.www.detiknews.com

[+/-] Selengkapnya...

Kebebasan Beragama Murid di Wilmar

Beberapa minggu lalu orang tua murid asal Somalia di Wilmar mengeluh, sekolah umum tempat anak mereka bersekolah tidak mengijinkan anak-anak keluar kelas untuk melakukan ibadah sholat. Beberapa orang tua bahkan sempat tidak mengirimkan anak mereka ke sekolah sebagai aksi protes

Hari ini, pihak sekolah mengatakan jika mereka tidak akan mengubah kebijakan tersebut, dan tetap mengijinkan murid untuk beribadah saat makan siang dan saat istirahat antar jam pelajaran. Untuk sementara keluarga, meski masih setengah enggan, menyetujui mengirim balik anak mereka bersekolah, namun masalah ini bisa jadi akan mencuat kembali di tahun ajaran mendatang.

Itu terjadi pada tahun ajaran pertama, orang tua Somalia bermasalah dengan aturan sekolah umum Wilmar atas penentuan kapan murid dapat melakukan sholat. Beberapa anak memberitahukan kepada orang tua mereka akan hal itu.

Sholat lima waktu tidak bisa ditawar bagi muslim sebab ibadah tersebut tela ditetapkan waktunya. Chris Schumacher, direktur eksekutif, perwakilan Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) lokal mengatakan, kasus tersebut berkaitan dengan diskriminasi hak asasi dan hak beragama.

"Jadwal sholat di Kota Minnesota bisa sangat bervariasi, karena rentang waktu pagi hingga siang selama musim dingin jauh sangat sebentar bila dibanding dengan musim panas," ujar Chris. "Ini yang harus dipahami oleh pihak sekolah," imbuh Chirs.

Menurut Chris, dan dalam kasus perbedaan jumlah siang dan malam, sekolah seharusnya memaklumi bila murid kemudian meminta ijin. "Bila mereka melarang itu sama denga merampas hak kebebasan beragama dan kebebasan menjalankan keyakinan mereka," tegas Chris

[+/-] Selengkapnya...

Pelajar Dua Sekolah di Watampone Tawuran

Ratusan pelajar SMP Negeri 4 dan SMPN 2 Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Jumat (21/11) terlibat tawuran. Seorang pelajar yang ditangkap polisi dipaksa menunjukkan teman-temannya yang ikut tawuran. Satu per satu pelajar yang terlibat tawuran dari kedua sekolah digiring menuju mobil polisi untuk diberi pembinaan.

Saling lempar batu antara pelajar SMP ini terjadi saat jam pelajaran pertama dimulai. Bahkan, tawuran berlanjut setelah jam pulang sekolah. Akibatnya, kaca jendela dua sekolah ini banyak yang pecah dan sejumlah pelajar terluka terkena lemparan batu. Polisi pun mendapati puluhan batu yang akan digunakan untuk tawuran berada di ruang kelas.liputan6.com

[+/-] Selengkapnya...

Siswa SMK Membuat Aksesori Tari

Tarian ternyata bisa menciptakan peluang bisnis baru. Seperti yang dijalankan siswa Sekolah Menengah Karawitan (SMK) 10 Bandung, Jawa Barat. Selain diajarkan menari, mereka juga diberi ilmu tentang bagaimana cara membuat aksesori tari yang baik di Sanggar Desa Seni Manglayang, Bandung. Pengetahuan yang diberikan, mulai dari proses pembentukan hingga pengecatan.

Penilaian hasil karya siswa tidak hanya dilihat dari aspek kecepatan membuatnya, tetapi juga soal kualitasnya. Karena pembuatan aksesori sangat membutuhkan ketelitian ekstra terutama pada lekuk motif yang dibuat.

Hasil karya siswa yang umumnya berbahan baku kulit sapi ini tidak hanya dipakai untuk sendiri. Namun banyak yang dijual dengan harga hingga ratusan ribu rupiah. Tidak jarang pesanan juga datang dari kedutaan-kedutaan besar Indonesia untuk pertunjukkan di luar negeri.

[+/-] Selengkapnya...

21.11.08

Kepergok Berjudi, Pelajar Ditangkap

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang, Sumatra Barat, Kamis (20/11), merazia sejumlah pelajar yang bolos sekolah. Belasan pelajar tertangkap di sebuah warung. Ternyata warung tersebut bukan hanya dijadikan tempat berkumpul sejumlah pelajar yang bolos, namun ditemukannya kartu-kartu permainan, seperti domino dan ceki. Diduga mereka menggelar perjudian di lokasi itu.

Para pelajar yang terjaring setelah didata diberi pengarahan di kantor Satpol PP. Beberapa di antara mereka tak mampu menahan tangis karena takut. Selain diminta berjanji untuk tidak mengulangi tindakannya, para pelajar baru diizinkan pulang jika dijemput orangtua masing-masing dan kepala sekolah mereka.(IAN/Aldian)liputan6.com

[+/-] Selengkapnya...

Pelajar Bolos akan di Tangkap dan di Gunduli

di Jakarta, pelajar yang tertangkap oleh satpol PP saat jam sekolah berada diluar sekolah, entah di internet atau di warung, mall dan lain sebagainya akan di gunduli. Hal itu dilakukan untuk memberikan jera dan menegakkan kedisiplinan nasional di Indonesia. Dan aturan ini akan diberlakukan juga di beberapa daerah sekitarnya. tvone pagi

[+/-] Selengkapnya...

20 Pelajar Bolos, di Tangkap

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Magetan, Jawa Timur, baru-baru ini, menangkap 20 pelajar yang membolos sekolah. Razia tersebut sempat diwarnai aksi kejar-kejaran. Sebagian pelajar terlihat lari berhamburan saat melihat kedatangan petugas.

Sementara itu, sebagian pelajar lainnya yang tertangkap digiring ke mobil Dinas Ketenteraman dan Ketertiban (Trantib). Para pelajar kepergok membolos di rumah makan, tempat hiburan, dan arena bermain biliar. Mereka yang menggunakan baju bebas pun tak luput dari penggeledahan. Meski sempat membantah, para pelajar itu akhirnya menyerah dan pasrah saat digelandang ke Kantor Satpol PP.(IKA/Tim Buser SCTV)

[+/-] Selengkapnya...

20.11.08

Pendidikan di Papua Rapuh

Mutu pendidikan dasar dan menengah di Papua, terutama di kampung-kampung terpencil dan terisolasi saat ini rapuh karena guru yang merupakan kunci keberhasilan proses pendidikan tidak berada di kampung-kampung.

Hal itu disampaikan Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu,SH di Jayapura, Selasa di hadapan sedikitnya 200 peserta seminar dan lokakarya enam tahun pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) Papua dalam rangka Dies Natalis ke-46 Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura.

"Guru-guru di lembaga pendidikan dasar dan menengah terkonsentrasi di wilayah perkotaan. Jika di kota terdapat duapuluhan guru pada satu sekolah maka di kampung terdapat hanya satu guru di satu sekolah. Kondisi guru seperti inilah akhirnya menyebabkan kualitas pendidikan dasar dan menengah di Papua rapuh," katanya.

Gubernur mengatakan, mengusahakan mutu pendidikan merata di seluruh tanah Papua merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Padahal semua komponen menginginkan agar pendidikan di Papua bermutu, murah dan merata di semua kampung.

Dia mengritik, banyak bupati di tanah Papua yang begitu bersemangat membuka perguruan tinggi di daerah. Tetapi perhatian pada pendidikan dasar dan menengah ditelantarkan. "Tugas bupati memperhatikan perkembangan pendidikan dasar dan menengah, bukan sibuk mendirikan universitas," katanya.kompas.com

[+/-] Selengkapnya...

SDN Cipulir 01 Terbakar

Jakarta: Beberapa ruangan di SDN 01 Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, terbakar Rabu (19/11) malam. Asal api diduga dari hubungan pendek arus listrik.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.15. Saat itu api melalap ruang guru, ruang rapat, serta perpustakaan sekolah yang berlokasi di Jalan Cipulir VI RT 009/08 Kebayoran Lama tersebut.

Sekitar 30 menit kemudian 12 mobil pemadam dari Suku Dinas Kebakaran Jakarta Selatan berhasil masuk ke lokasi dan mulai menjinakkan api. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.15.

Khairudin, kepala tim pemadam yang berada di lokasi, menduga api berasal dari hubungan pendek arus listrik. Insiden itu ditengarai berawal dari gangguan salah satu unit komputer yang berada di ruang guru.

"Komputer itu yang korslet dan kebakar," kata dia kepada Tempo di lokasi kejadian.

Berdasarkan pantauan Tempo, kejadian itu sempat memacetkan Jalan Ciledug Raya dari arah Seskoal hingga Cidodol. Peristiwa itu tidak menelan korban jiwa, selain kerugian materiil yang belum diketahui nilainya.www.tempointeraktif.com

[+/-] Selengkapnya...

Atap SD Runtuh, 4 Siswa Luka-Luka

Depok: Atap Sekolah Dasar Negeri 3 Pasir Putih, Sawangan, Depok, Jawa Barat, runtuh, Rabu (19/11). Empat orang korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Depok. Peristiwa ini terjadi saat para pekerja sedang memperbaiki atap bangunan.

Menurut pihak sekolah, runtuhnya atap bangunan yang rencananya akan dioperasikan pada awal Desember ini akibat kesalahan konstruksi rangka baja atap. Dugaan ini muncul karena pada saat kejadian tidak ada angin kencang atau hujan deras. Saat kejadian, sekolah tersebut sedang tak digunakan namun tetap saja mengundang ketakutan dan kekhawatiran dari siswa.

Para korban mengaku tidak mengetahui penyebab runtuhnya atap bangunan sekolah. Mereka juga memastikan saat kejadian tidak ada angin kencang atau hujan deras. Para korban mengalami luka di bagian lengan dan kepala serta patah tulang punggung.

Dinas Pendidikan Kota Depok masih menyelidiki dan memeriksa kontraktor yang mengerjakan proyek renovasi sekolah ini. Diduga ada kesalahan teknis maupun anggaran dalam proyek pembangunan sekolah senilai 300 juta lebih ini

[+/-] Selengkapnya...

19.11.08

Kalteng Mulai Gratiskan Sekolah

Dari 13 kabupaten dan satu kota di Provinsi Kalimantan Tengah saat ini ada empat kabupaten yang sudah menggratiskan biaya sekolahnya dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.

"Kabupaten yang sudah menggratiskan biaya sekolah dari SD sampai SMA itu antara lain Murung Raya," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah Hardy Rampay di Palangkaraya.

Selain itu ada beberapa kabupaten lain, seperti Kotawaringin Timur yang menggratiskan biaya sekolah mulai SD hingga SMP. Hardy menuturkan, dengan akan dialokasikannya 20 persen anggaran untuk sektor pendidikan diharapkan nantinya seluruh kabupaten/kota di Kalteng dapat menggratiskan sekolah.

"Dengan cara ini, semua anak nantinya akan memperoleh kesempatan yang sama untuk menempuh pendidikan," kata Hardy.
www.kompas.com

[+/-] Selengkapnya...

400 Sekolah di Makasar Gratis

Pemerintah Kota Makassar siap menyubsidi penuh sekitar 400 sekolah negeri mulai jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tersebar di 14 kecamatan.

"Subsidi penuh ini dikenal dengan program sekolah gratis, merupakan program lanjutan yang sudah mulai dijalankan 2007 lalu," jelas Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, M Natsir Azis di Makassar, Selasa (18/11).

Menurut dia, untuk mendanai 400-an sekolah tersebut, dibutuhkan anggaran sekitar Rp70 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai operasional pendidikan dan kegiatan penunjang sekolah.

"Besarnya anggaran tersebut diusulkan pada Rencana APBD Pokok 2009. Dana ini lebih besar dari alokasi dana program sekolah gratis tahun ini yang hanya Rp 3 miliar untuk 31 sekolah yang diprioritaskan bagi keluarga kurang mampu," katanya.

Lebih jauh dijelaskan, pada tahap awal program pendidikan bersubsidi penuh itu hanya 18 sekolah pada 2007 yang sasaran utamanya adalah siswa yang berada di wilayah kepulauan dan pemukiman kumuh. Mengingat alokasi anggaran untuk sektor pendidikan tahun 2009 mendatang cukup besar, lanjutnya, Pemkot Makassar akan bersinergi dengan program pendidikan gratis yang dicanangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.

Dengan demikian, dana yang diusulkan untuk APBD Pokok 2009 itu merupakan dana sharing dengan Pemprov Sulsel yang berkewajiban mengalokasikan 40 persen dana dari total kebutuhan setiap kabupaten/kota.

Mengenai kemungkinan siswa di sekolah swasta juga dapat menikmati pendidikan gratis, ia mengatakan, hal itu bisa saja dilakukan, sepanjang sekolah tersebut bersedia memenuhi semua persyarakatan pemerintah. "Apalagi untuk sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Depatemen Agama kini juga sudah mendapat alokasi dana untuk pengembangan pendidikan," katanya.kompas.com

[+/-] Selengkapnya...

44 Siswa di Tangkap di Jam Sekolah

PALEMBANG, SELASA - Razia Narkoba yang digelar Badan Narkoba Kota (BNK) Palembang dipimpin langsung Kepala BNK Zailani UD SIP, dibantu Bagian narkoba Poltabes pimpinan Kanit narkoba AKP Swagiyanto berhasil menggelandang 44 pelajar tingkat SLTA., Selasa (18/11).

Razia yang juga diperkuat tim Pol PP Kota Palembang bergerak dari Kantor BNK, Jl Letnan Kolonel Iskandar, menuju tempat permainan biliar. Di sini petugas BNK dibantu Polisi dan Pol PP berhasil menjaring 44 siswa SMA dan SMK yang sedang main biliar pada jam pelajaran.

Mereka diangkut dengan mobil Pol PP ke Kantor BNK. Razia dilanjutkan kembali ke SMK Negeri 2 Palembang. Razia dilakukan sama dengan razia hari kemarin yakni semua siswa diperiksa satu per satu dan digeledah tasnya. Dari hasil penggeledahan itu, petugas menemukan pisau cap garpu dari salah satu siswa pria.

Siswa yang kedapatan menyimpan pisau ini terpaksa di gelandang ke Kantor BNK dan selanjutnya diperiksa kepolisian untuk ditindaklanjuti karena melanggar pasal UU Darurat tentang senjata tajam yang bukan pada tempatnya.

Kanit Narkoba, AKP Swagianto membenarkan pihaknya sementara menahan siswa yang membawa Sajam tersebut untuk diperiksa lebih lanjut. Kepala BNK Zailani UP SIP membenarkan melakukan razia rutin di sekolah-sekolah untuk menekan peredaran narkoba di lingkungan sekolah. "Ini sudah hari kedua kami razia, belum ditemukan adanya Narkoba," jelas Zailani UD. kompas.com

[+/-] Selengkapnya...

Tawuran, 1 Tewas

Hendri, pelajar Sekolah Teknik Menengah Tridarma, Kota Bogor, Jawa Barat, ditemukan tewas di pinggir Sungai Ciliwung, baru-baru ini. Warga menduga pelajar yang duduk di bangku kelas dua STM itu tercebur ke sungai setelah mencoba menghindar dari kejaran massa saat terjadi tawuran.

Korban diduga tidak bisa menyelamatkan diri karena saat kejadian arus Sungai ciliwung sedang deras lantaran hujan lebat. Polisi langsung mengidentifikasi jenazah yang masih berpakaian sekolah tersebut. Jasad korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Palang Merah Indonesia Bogor.liputan6.com

[+/-] Selengkapnya...

UN, MIJS Belum Berubah Nama

Sekitar 91 orang siswa kelas enam Madrasah Ibtidaiyah Jenderal Sudirman (MIJS) belum terdaftar sebagai peserta ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) 2009 mendatang. Diknas Kota Malang hingga Senin kemarin belum menerima usulan nominasi dari sekolah di Jalan Soekarno Hatta tersebut.

Usulan nominasi merupakan syarat mutlak mengikuti UASBN. Apabila usulan tidak masuk, maka siswa tidak terdaftar sebagai peserta UASBN 2009. "Mungkin usulannya masih di cabang diknas Lowokwaru. Kami belum terima," ungkap Suwarjana, kasi Sarpras Dikdas Diknas Kota Malang, kemarin.

Menurut Suwarjana, empat cabang dinas di empat kecamatan telah memasukkan nominasi UASBN. Yakni Kedungkandang, Klojen, Blimbing, dan Sukun. Hanya Lowokwaru saja yang belum memasukkan nominasinya. Padahal dalam waktu dekat, diknas bakal mengirimkan nominasi peserta UASBN itu ke Diknas Provinsi Jatim.

"Karena MIJS ada di wilayah Lowokwaru dan datanya belum masuk, maka belum kami daftarkan," kata pejabat asal Jogjakarta ini.

Suwarjana mengatakan, untuk mendaftarkan nominasi kepesertaan UASBN, ada tiga syarat. Pertama adalah akta dan izin operasional sekolah. Kedua adalah sertifikat akreditasi yang masih berlaku. Dan ketiga daftar nama siswa peserta UASBN plus nomor induk dan NISN (nomor induk siswa nasional). "Mungkin mereka masih proses," katanya.

Bagaimana dengan rencana MIJS berubah nama menjadi SD Islam Insan Amanah? Menurut Suwarjana, SD Islam Insan Amanah itu tidak ada dalam daftar sekolah yang dinaungi Diknas Kota Malang. Sebab diknas hingga kemarin tak pernah mengeluarkan izin operasional untuk SDI Insan Amanah. Yang dinilai legal oleh diknas adalah daftar nominasi dari siswa MIJS. Yang mana harus disertai izin operasional MIJS dan akreditasi MIJS.

"Kami tahunya MIJS. Kalau SD Islam Insan Amanah itu, kami hingga kini belum pernah mengeluarkan izin atas nama itu," katanya.

Suwarjana mengakui, sebelum puasa September 2008 lalu, ada pengajuan pendirian sekolah bernama SD Islam Insan Amanah. Setelah diverifikasi lapangan maupun administrasi, lokasi SDI Insan Amanah itu ada tepat dalam pagar MIJS.

Diknas pun hingga kini masih mempertimbangkan dengan serius pengajuan izin tersebut. Diknas menghindari pendirian sekolah dalam kondisi aset yang dinilai masih dalam sengketa. Setidaknya sengketa itu hingga kemarin masih terus berlanjut secara hukum. "Kalau masih bersengketa, kami memilih menunggu sampai benar-benar selesai," kata Suwarjana.

Pihak sekolah MIJS belum bersedia memberikan banyak keterangan soal kondisi sekolahnya saat ini, termasuk soal nominasi UASBN. Kepala Sekolah MIJS Suyanto MKPd ketika dihubungi via telepon mengatakan akan ada waktu khusus untuk konferensi pers soal MIJS. Pihaknya meminta Radar untuk menunggu kalau ingin bertanya semua hal soal MIJS. "Nanti kami akan undang teman-teman semua," janji Suyanto.

Menurutnya, semua penjelasan soal MIJS akan dirundingkan dulu dengan lembaga. Setelah itu baru akan ada penjelasan kepada wartawan. Suyanto tidak bersedia menyebutkan apa lembaga yang dimaksud. "Ya nantilah," katanya.

Bagaimana dengan munculnya nama SDI Insan Amanah? Suyanto juga tidak bersedia menjelaskan dengan detail. Termasuk apakah SDI Insan Amanah sudah ada legalitasnya atau tidak. Suyanto hanya menjanjikan suatu waktu akan ada konferensi pers. "Nanti dalam launching akan kami jelaskan semuanya. Nantilah," janji Suyanto. jawapos.com

[+/-] Selengkapnya...

13.11.08

SD Percobaan Sekip Rusak Parah

Saat ini beberapa bagian gedung SD Percobaan mengalami kerusakan berarti. Setidaknya, dua ruang kelas rusak berat di bagian eternit dan atap. Kaca jendela di empat ruang kelas juga pecah berantakan. Angin kencang yang menerbangkan genting dan atap di laboratorium komputer itu juga menyebabkan 20 komputer di dalamnya basah dan rusak. Sebagian komputer hingga kini belum berfungsi.

Bila suasana siang dirasa cukup panas, para guru mengeluarkan perangkat komputer untuk dijemur di halaman. Ketika wartawan melihat ke sekolah dengan 520 murid itu kemarin, para guru baru saja mengangkat kembali komputer ke dalam ruangan. ''Takut sebentar lagi turun hujan, makanya kami masukkan,'' ujar seorang guru.

Selama masa perbaikan sekolah, komite sekolah dan para guru sepakat meliburkan murid dari kegiatan belajar mengajar. Lingkungan sekolah dinilai tidak cukup aman untuk kegiatan akademik maupun bermain anak-anak. Apalagi, hari-hari pertama pasca serangan puting beliung, ruangan tidak hanya rusak berat, tetapi juga kotor dan basah.

''Selama masa perbaikan, banyak paku dan reruntuhan kaca berserakan. Demi keselamatan anak-anak, kami memutuskan untuk meliburkan mereka sementara,'' papar Wagito, wali kelas VI A.

Sementara anak-anak libur, para guru bekerja keras membersihkan ruangan. Angin yang disertai hujan menyebabkan sebagian ruang kelas banjir. Ruangan yang banjir harus segera dibersihkan. Sejumlah guru kemudian membersihkan ruangan dan meja kursi dari dedaunan dan air.

Proses recovery memakan waktu sedikit lama karena terbatasnya jumlah tukang. Selain itu, perbaikan yang harus dilakukan tidak hanya di satu tempat. Dengan luas keseluruhan 2.700 meter persegi, 12 tukang yang dipekerjakan untuk perbaikan harus bekerja ekstra keras. ''Tidak mudah menemukan 12 tukang dalam waktu cepat,'' papar pria berkacamata ini.

Meskipun sekolah diliburkan empat hari, tidak ada keluhan dari pihak orang tua. Agaknya, semua maklum dengan keadaan yang serbadarurat dan mendadak seperti itu. Wagito menjamin, murid-muridnya tidak akan ketinggalan materi gara-gara libur empat hari. Selama ini SD Percobaan memang memperlama jam belajar para siswa. Rata-rata mereka pulang satu jam lebih lama daripada murid SD lain. Karena itu, pengajaran materi jauh lebih maju daripada beberapa sekolah yang lain.

Dana perbaikan diperkirakan Rp 8 juta. Hingga kini, pihak sekolah menggunakan dana dari komite sekolah. Rencananya, pihak sekolah akan mengajukan rancangan anggaran bangunan (RAB) kepada diknas. Tapi, sementara kebutuhan dana recovery ditanggung komite sekolah. Selain untuk membayar jasa tukang, dana itu digunakan untuk membeli eternit, genting, kaca, cat, dan fiber glass. jawapos.com

[+/-] Selengkapnya...

SD dan SMP Bakal Digratiskan di Bandung

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung membuat turunan ketentuan pendidikan dasar secara cuma-cuma di tingkat wajib belajar pendidikan dasar. Sehingga, pendidikan di sekolah dasar dan menengah pertama di Kota Bandung ke depan tidak lagi dipungut biaya.

Turunan dari ketentuan Peraturan Pemerintah No. 47/2008 tentang Wajib Belajar dan PP 48/2008 tentang Pendanaan Pendidikan itu dituangkan dalam bentuk Rancangan Peraturan Kota Bandung Daerah tentang Penyelenggaran Pendidikan. Raperda ini telah mencapai tahap finalisasi dan tinggal menunggu Paripurna DPRD untuk pengesahannya.

Kalau tidak ada halangan, Raperda Pendidikan ini akan diketok palu tanggal 10 November mendatang, tutur Ketua Panitia Khusus Raperda Pendidikan Kota Bandung Ahmad Nugraha, menjawab jadwal pengesahan raperda inisiatif dewan itu. "Ia berani menjamin, pengesahan perda yang ditunggu-tunggu banyak kalangan ini tidak akan molor hingga tahun depan. Pastinya bulan ini," ucapnya.

Diakuinya, pengesahan raperda ini terus tertunda-tunda. Salah satunya, ini dipicu adanya penyesuaian PP 47/2008 dan PP 48/2008. Saat aturan ini keluar, muncul dua opsi untuk menyikapinya, apakah akan disatukan dengan Raperda Pendidikan atau dibuatkan aturan tersendiri. Akhirnya, Pansus memilih menyatukannya. "Pembahasannya itu cukup alot. Kami memutuskan, aturan PP ini harus bisa segera dilaksanakan. Sekolah tidak lagi boleh memungut biaya," ucapnya.

Menurut informasi yang diperoleh Kompas, terhitung sedikitnya sudah tujuh draft aturan ini yang dibuat. Draft yang terakhir jumlah pasalnya membengkak menjadi sekitar 120 pasal. Di dalamnya termuat cuplikan Undang-Undang Standar Nasional Pendidikan, UU Guru dan Dosen, dan Peraturan-Peraturan Pemerintah tentang Standar Pendidikan .

Menurut Ahmad, salah satu ketentuan yang krusial yang diatur di dalam aturan ini adalah tentang jaminan bahwa sekolah dasar dan menengah pertama tidak lagi dipungut biaya. "Aturan sudah tegas, tidak boleh ada lagi pungutan," ucapnya. Sebagai gantinya, operasional sekolah dibebankan dari anggaran pemerintah.

BOS pendamping

Ia memandang positif program dana Bantuan Operasional Sekolah Pendamping senilai Rp 600 miliar yang dianggarkan pemerintah. Program ini sangat relevan di tengah munculnya PP 47/2008 dan PP 48/2008. Jika memang bantuan (BOS) dari provinsi dan pusat tidak mencukupi, barulah sepantasnya daerah (kabupaten / kota) menambahi, ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan ini.

Hal yang tinggal ditunggu ke depan adalah pemetaan tentang standar kebutuhan biaya (unit cost) pendidikan dasar di tiap-tiap daerah. Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Furqon mengatakan, pemerintah akan segera mengeluarkan aturan tentang unit cost ini. Sebetulnya, draft-nya itu sudah selesai dibuat. Tinggal menunggu disahkan lewat Permendiknas saja, ujar dosen Universitas Pendidikan Indonesia ini.

Unit cost yang dibuat ini adalah berdasarkan standar pelayanan minimal di tingkat sekolah. Aturan ini kemudian bisa diturunkan lagi dalam bentuk unit cost tingkat daerah, sesuai dengan kebutuhan dan indeks kemahalan di tiap-tiap kota sebagai parameternya. Ia berharap, aturan ini bisa menjadi pegangan dalam pengadaan pendidikan yang murah dan berkualitas.kompas.com

[+/-] Selengkapnya...

Banyak Siswa Tak Mampu Selesaikan Sekolah

Sekretaris Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah Departemen Pendidikan Nasional Bambang Indriyanto menilai banyak siswa tak dapat menyelesaikan pendidikan hingga tingkat menengah. Hal itu disebabkan daya tampung sekolah yang terbatas dan lokasi sekolah tidak dapat dijangkau masyarakat.

"Siswa yang tidak melanjutkan sekolah itu juga terjadi karena alasan ekonomi," kata Bambang di Cisarua.

Dikatakan, siswa yang tidak melanjutkan sekolah tersebut terjadi di setiap jenjang pendidikan, yakni dari SD ke SLTP, dari SLTP ke SLTA dan dari SLTA ke perguruan tinggi.

Data yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional menyebutkan, dari tahun 1995 sampai 2007, siswa yang masuk SD tahun 1995 ada 4,62 juta siswa, kemudian lulus SD tahun 2000 berjumlah 3,95 juta atau sekitar 85,6 persennnya.

Dari lulusan SD itu, yang meneruskan ke jenjang SLTP pada 2001, sekitar 3,49 juta siswa yang berarti hanya 75,7 persen dari jumlah lulusan SD. Pada lulusan SLTP tahun 2003 hanya tercatat 3,05 juta siswa atau hanya 66,1 persen dari jumlah siswa yang masuk SLTP.

Sementara itu, dari jumlah lulusan SLTP itu yang meneruskan masuk SLTA pada 2004 hanya 2,23 juta siswa yang artinya hanya 48,2 persen dari jumlah siswa yang sudah lulus SLTP.

Dan yang berhasil menamatkan sekolah di jenjang SLTA ini pada 2007 hanya 2,02 juta siswa atau hanya sekitar 43,8 persennya. Selebihnya, siswa SLTA itu putus di tengah jalan.

Namun Bambang melanjutkan sejak adanya program BOS dan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan di masyarakat sejak 1995, jumlah siswa yang tidak bisa melanjutkan sekolah berkurang delapan hingga 10 persen setiap lima tahun

[+/-] Selengkapnya...

Benci Siswi, Tebar Teror

Luar Negeri : Para remaja putri di Kandahar, Afganistan, ketakutan akibat adanya aksi penyemprotan cairan asam ke wajah mereka. Sasaran terutama remaja putri yang sedang ke sekolah.

Pada Rabu (12/11), dua remaja putri kakak beradik diserang dengan semprotan cairan asam oleh dua pria bersepeda motor. Keduanya mengalami luka serius. Aksi serangan dengan semprotan cairan asam ini marak di Kandahar belakangan ini dan sejauh ini 15 remaja putri menjadi korban. Tiga di antaranya cedera serius.

Situasi ini membuat pejabat di Kandahar bingung. Para remaja putri ini sudah mengenakan burka (pakaian khas yang menutupi wajah dan seluruh badan) bagi perempuan Afganistan. Muncul spekulasi, para penyerang yang menggunakan pistol air ini adalah anggota kelompok Taliban yang memang tidak menghendaki remaja putri ke sekolah.

Taliban yang berkuasa dari tahun 1996 hingga 2001 melarang remaja putri dan kaum perempuan Afganistan ke sekolah. Peristiwa ini terjadi di dekat SMA Mirwais Nika yang khusus untuk remaja putri. Teror gaya baru selain serangan bom bunuh diri.kompas.com

[+/-] Selengkapnya...

Kagumi Kesenian Tradisional

Alunan suara musik angklung dan karawitan terdengar nyaring di lorong-lorong SMP YPPI 2. Para pemainnya ternyata bukan siswa sekolah itu. Lantas, siapa mereka? ''Mereka adalah siswa pertukaran dari Raffles Institution Singapore,'' ujar Humas SMP YPPI 2, Mahfud.

Ia menjelaskan, selama dua tahun ini sekolahnya memang bekerja sama dengan Raffles Institution Singapore. Kunjungan kali ini merupakan kali kedua. Ada 22 siswa dan dua guru pendamping yang datang ke SMP YPPI 2. Mereka berada di sekolah itu pada 6-18 November.

''Mereka akan belajar sebanyak-banyaknya tentang sistem pendidikan dan kebudayaan di sini,'' terang Mahfud. Tujuan kegiatan pertukaran pelajar ini memang dijadikan ajang studi banding bagi masing-masing sekolah. Biasanya, setelah kunjungan Raffles Institution Singapore, gantian SMP YPPI 2 yang berkunjung ke Singapura. Rencananya, Februari tahun depan SMP YPPI 2 akan melakukan kunjungan balik.

Selama di Surabaya, siswa-siswa Raffles Institution telah berkunjung ke berbagai tempat. Mereka telah merasakan teriknya matahari di Kenjeran untuk mengamati biota laut. Mereka juga mengunjungi situs-situs bersejarah di Surabaya. Antara lain Tugu Pahlawan, Hotel Majapahit dan Jembatan Merah. ''Selain mengikuti pembelajaran di kelas, kami memang mengajak mereka pembelajaran di luar ruangan,'' jelas Mahfud.

Aqid Aiman Azam Bin Azmi, salah seorang siswa Raffles Institution Singapore mengaku terkesan selama tinggal di Surabaya. Ia menjelaskan, Surabaya sangat kaya situs bersejarah. Selain itu, dia mengaku kagum pada kesenian daerah seperti tari, karawitan dan angklung.

''Di Singapura tidak ada kesenian tradisional karena biasanya seni dibawa dari masing-masing pendatang yang datang ke Singapura,'' ujarnya. jawapos.com

[+/-] Selengkapnya...

12.11.08

Hari Ini Belasan Sekolah Libur

Banjir yang melanda Samarinda, Kalimantan Timur, hingga Rabu (12/11), belum juga surut. Akibatnya, belasan sekolah yang terendam banjir sejak pekan lalu terpaksa diliburkan. Aktivitas warga pun terganggu [baca: Banjir Rendam Ribuan Rumah di Samarinda].

Sekolah Dasar Negeri 024 Temindung Permai, Samarinda Utara, tercatat sebagai salah satu sekolah yang diliburkan. Keputusan itu ditetapkan pihak sekolah lantaran sejumlah ruang kelas masih tergenang banjir. Apalagi kebanyakan siswa memilih tak masuk sekolah ketimbang bersusah payah harus menerjang banjir.

Hingga saat ini, banjir merendam sembilan kelurahan di tiga kecamatan di Samarinda. Bahkan ketinggian air terus meningkat akibat hujan yang mengguyur pada Selasa petang.(IKA/Imron Rosyadi)liputan6.com

[+/-] Selengkapnya...

Di Sidoarjo Sekolah SD juga Roboh

Sidoarjo: Tiga ruangan Sekolah Dasar Negeri Jeruk Gamping di Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, roboh. Peristiwa ini menyebabkan aktivitas belajar mengajar terganggu.

Peristiwa itu terjadi pukul 05.30 WIB, saat guru dan siswa belum tiba di sekolah. Ruangan yang roboh adalah ruang kelas 6, ruang guru dan ruang praktikum komputer.

Kepala SDN Jeruk Gamping Sri Amini mengatakan, bangunan tersebut sudah berusia 15 tahun. Renovasi yang sudah dilakukan hanya pada bagian lantai saja. Sebelum roboh, Sri mengatakan, pihak sekolah sudah melaporkan kondisi sekolah ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo. Akibat peristiwa ini, proses belajar mengajar siswa kelas 6 dipindah ke ruangan lain hingga perbaikan selesai.(DSY)Metrotvnews.com,

[+/-] Selengkapnya...

Gedung SD di Purworejo Rubuh

Purworejo: Sebuah gedung Sekolah Dasar di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, roboh diterjang hujan deras yang disertai angin kencang. Musibah tersebut menimpa Sekolah Dasar Negeri Mudal. Ruang kelas satu, dua dan tiga rusak berat. Sementara atap gedung roboh. Akibatnya, sekitar 150 siswa terpaksa mengikuti pelajaran di gedung sekolah lainnya dan bergantian pagi dan siang.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sebab, saat kejadian tidak ada aktivitas belajar-mengajar. Namun, akibat peristiwa ini perlengkapan belajar seperti buku, meja dan kursi sebagian besar rusak dan tidak dapat digunakan kembali. Pihak sekolah berharap gedung ini segera dibangun kembali agar proses belajar-mengajar kembali normal.(DOR)Metrotvnews.com

[+/-] Selengkapnya...

Siswa Jatuh dari Jembatan Layang

Tawuran antarpelajar kembali memakan korban. Baru-baru ini, Firman, pelajar Sekolah Menengah Kejuruan Bhakti terjatuh dari atas jembatan layang Pasar Rebo, Jakarta Timur. Ia terjatuh lantaran menghindari keroyokan siswa sekolah lain. Akibatnya, kaki dan leher korban patah.

Dalam tawuran itu, polisi menangkap seorang siswa dari salah satu sekolah menengah atas negeri di Jakarta Timur. Polisi juga menyita sebilah pedang dan obeng yang diduga digunakan dalam perkelahian massal tersebut. Kini, kasus tawuran pelajar itu ditangani aparat Kepolisian Sektor Ciracas, Jakarta Timur.liputan6.com

[+/-] Selengkapnya...

11.11.08

Muntah di Kelas, Siswa SD Ditendang Kepsek

Polewali Mandar: Seorang murid kelas empat sekolah dasar di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, baru-baru ini, dilarikan ke rumah sakit setelah ditendang kepala sekolah. Kejadian itu dipicu kekesalan kepala sekolah yang melihat Farid muntah di dalam kelas usai pelajaran olahraga.

Ketika dikunjungi polisi, bocah berusia 11 tahun itu tak kuasa menahan tangis. Sudah hampir sepekan Farid jatuh sakit lantaran kekerasan yang dialamninya. Ia juga trauma untuk kembali bersekolah.

Farid ditendang saat membersihkan muntahannya sendiri. Tendangan itu membuat ia tersungkur di atas muntahannya. Naharuddin, sang kepala sekolah membantah keterangan tersebut. Naharuddin mengaku tak pernah menendang korban. Meski begitu Muhsin dan Hasnia, orangtua Farid tetap melaporkan kejadian ini ke polisi dan Lembaga Perlindungan Anak.(IKA/Edy Junaedi)Liputan6.com

[+/-] Selengkapnya...

Pencarian Lamban, Warga Haiti Mengamuk

Luar Negeri : Petionville: Warga Haiti mengamuk dan menuntut dipercepatnya proses pencarian para korban runtuhnya bangunan sekolah. Sekitar seratusan orang nekat masuk dan mencoba meruntuhkan dinding beton. Warga tidak dapat bersabar lagi seiring dengan menguarnya bau busuk dari dalam reruntuhan.

Tindakan warga dikhawatirkan memicu runtuhnya bangunan yang lain. Polisi dan pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan bersenjatakan perisai menghalau orang-orang itu. Ketegangan berkurang setelah otoritas memperbolehkan beberapa orang membantu dengan diawasi oleh petugas PBB.

Ada sekitar 500 siswa bersekolah di bangunan ini. Namun belum jelas jumlah murid saat bangunan ini runtuh. Selain 88 orang yang tewas, lebih dari 150 orang dirawat karena cedera. Pemilik bangunan telah ditahan dengan tuduhan melakukan pembunuhan yang tidak direncanakan.

Sejumlah warga menyatakan telah mengeluhkan keamanan bangunan berlantai tiga tersebut. Beberapa orang bahkan terpaksa menjual rumahnya usai sebagian bangunan milik Augustin runtuh delapan tahun lalu. Presiden Rene Preval yang beberapa kali mengunjungi lokasi menyalahkan buruknya pengawasan bangunan.(JUM)liputan6.com

[+/-] Selengkapnya...

10.11.08

Membolos, Puluhan Pelajar Digaruk

Kendari: Puluhan pelajar yang tengah membolos digaruk oleh petugas Dinas Pendidikan Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/11). Dalam razia itu, sebagian siswa berlarian menyelamatkan diri. Sebagian lainnya bersembunyi di kolong meja tempat mereka biasa nongkrong.

Sebagian pelajar membolos ke tempat biliar dan play station. Adapun penertiban digelar untuk mengantisipasi peredaran narkoba dan menegakan disiplin jelang ujian semester. Siswa yang terjaring selanjutnya didata dan dilaporkan ke pihak sekolah masing-masing.(IKA/tim Liputan 6 SCTV)

[+/-] Selengkapnya...

Di Sampang Sekolah SD Ambruk

Sampang: Para siswa Sekolah Dasar Al-Istianah, Desa Tadden, Camplong, Sampang, Madura, Jawa Timur, terpaksa belajar di masjid dan musala karena gedung sekolah mereka ambruk akibat hujan deras dan angin kencang. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sedangkan kerugian akibat peristiwa ini ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

"Meski hanya satu ruang kelas yang ambruk, tapi kita khawatir, bangunan yang lain juga ikut ambruk. Oleh karenanya anak-anak terpaksa untuk sementara kita tempatkan di masjid dan musala," kata Kepala SDI Al-Istianah, HM Muad Nawawi. Nawawi berharap pemerintah memperhatikan kondisi sekolah yang ditempati 142 siswa tersebut.(OMI/ANTARA,Liputan6.com)

[+/-] Selengkapnya...

Pelajar SMP Merakit Roket Air

Para pelajar sekolah menengah pertama dari berbagai daerah mengikuti lomba merakit roket air, di Lapangan Tri Renggo, Bantul, Yogyakarta. Bermodalkan botol air mineral bekas dan potongan plastik, mereka membuat dan meluncurkan roket buatannya.

Sebelum membuat roket, para pelajar terlebih dahulu diberikan dasar teori dan pengenalan tentang roket. Ternyata proses pembuatan roket tidak terlalu sulit. Cukup sediakan dua botol air mineral yang akan digunakan sebagai batang roket sekaligus tempat air. Sedangkan lembaran plastik digunakan untuk membuat sirip roket.

Usai dirakit, roket diisi air dan diberi udara dengan pompa angin. Roket pun siap meluncur. Agar bisa meluncur dengan jauh, para pelajar harus memperhitungkan dengan tepat rangkaian roket tersebut.

Kegiatan yang digelar Ahad (9/11) ini, diselenggarakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa bekerja sama dengan Universitas Sebelas Maret. Rencananya, peserta yang memiliki nilai tertinggi diikutkan dalam kompetisi internasional roket air di Hanoi, Vietnam, tahun depan.(OMI/Ferry Aditri, Liputan6.com, Bantul)

[+/-] Selengkapnya...

8.11.08

Berhitung dan Jujur di Honesty Canteen

Memupuk kejujuran anak-anak sejak dini bakal menuai keluhuran budi pekerti. Contohnya, Sekolah Dasar Great Crystal International School (GCIS) yang membuka kantin kejujuran (honesty canteen). Kantin sekolah di Jalan Raya Darmo Permai itu membiarkan anak-anak membeli, membayar, dan mengambil uang kembalian saat jajan.

Kepala sekolah GCIS Kristianawati mengatakan, kantin tersebut sengaja dibuat untuk melatih kejujuran siswa. Praktik seperti itu merupakan aplikasi pelajaran budi pekerti. "Kami ingin melatih kejujuran sejak anak usia dini," katanya kemarin (8/11).

Di kantin kejujuran tersebut, siswa membeli makanan dan minuman tanpa dilayani pelayan dan kasir. Hanya ada dua toples yang berfungsi sebagai tempat meletakkan uang dan mengambil kembalian. Dalam kantin itu, ada meja berukuran besar. Makanan dan minuman tertata berjajar di atasnya, lengkap dengan tulisan harga masing-masing.

"Selain melatih kejujuran, kantin ini bisa menjadi tempat berlatih menghitung," ujar Kristianawati. Saraf motorik siswa dilatih dengan menghitung berapa yang harus dibayar dan berapa kembaliannya.

Kantin kejujuran berdiri pada Juni lalu. Pada dua bulan pertama, masih ditemukan selisih antara pembayaran dan uang kembalian. Namun, kata dia, menginjak bulan ketiga dan keempat, sudah tidak ada selisih lagi.

Karena itu, setiap hari sekolah memberikan nasihat tentang arti penting kejujuran. Banyak juga siswa yang salah menghitung uang kembalian. Sekolah pun terpaksa tekor untuk mengganti. "Setelah empat bulan, hal seperti itu ternyata tidak terjadi lagi," tuturnya (sumber:www.jawapos.com)

[+/-] Selengkapnya...

Sentuh Buaya dan Iguana

SURABAYA - Sekolah dasar, TK, dan playgroup Mawar Sharon Christian School punya cara tersendiri untuk mengajarkan cinta satwa. Tak hanya membaca referensi atau melihat dari jauh, siswa juga diharuskan menyentuh binatang, meski sebelumnya tak pernah dilakukan.

Kemarin (7/11) para guru membawa 20 jenis binatang untuk disentuh para siswa. Di antaranya, iguana, biawak, monyet silangan, kadal, tikus, kura-kura, dan musang. Ada juga ular python dari Sumatera, Kalimantan, dan Papua.

"Siswa kami selalu antusias menyambut kegiatan bertema cinta satwa. Karena itu, kami selalu berusaha mengadakan setiap tahun," kata Natalia, kepala playgroup and kindergarten Mawar Sharon Christian School. "Kami juga mengadakan acara tersebut untuk memperingati Hari Puspa dan Satwa Nasional," imbuhnya.

Pengenalan satwa kemarin disaksikan 243 siswa playgroup dan 138 siswa SD sekolah tersebut. Setiap siswa diharuskan membelai binatang-binatang yang tidak berbahaya itu. Beberapa di antara mereka tak canggung ketika menyentuh kulit biawak dan iguana. Namun, ada juga yang lari karena dikejar iguana. "Memang agak seru. Tapi, sebelumnya kami menjelaskan cara membedakan binatang buas dan binatang jinak," katanya.

Koordinator lapangan dari LSM Fauna Alam Nusantara (FAN) Agus Bombom mengatakan, saat ini banyak masyarakat yang melupakan beragam kekayaan satwa di Indonesia. Untuk itu, pihaknya ingin melestarikan atau paling tidak mengenalkan satwa-satwa Indonesia tersebut. "Kami juga mengembalikan stigma bahwa semua binatang itu berbahaya. Padahal, ada juga binatang yang tidak berbahaya yang dapat dipelihara dan diberi kasih sayang," tuturnya.

Target dari adanya pertunjukan itu, kata Agus, siswa-siswa playgroup dan sekolah dasar mengetahui keragaman satwa-satwa Indonesia. Target tersebut akan berbeda bila yang melihat adalah siswa SMP, SMA, atau mahasiswa. "Tentu harus dibedakan. Kalau kepada mahasiswa, kami harus menjelaskan hingga proses pengembangbiakan dan penanganan korban apabila diserang oleh binatang buas," jelasnya. (alb/fat)(sumber : jawapos.com)

[+/-] Selengkapnya...

Halaman SD Itu Berubah Menjadi Danau

Wajah polos siswa-siswi SD Negeri 2 Mlese-Cawas, yang baru saja istirahat sekolah tak sedikit pun berubah, kendati mereka harus rela mengganti sepatu favorit mereka dengan sandal jepit atau sepatu anti-air. Pasalnya halaman sekolah mereka terendam banjir.

Rudi (9), siswa kelas SD ini tampak asyik bermain air dengan teman-temannya di halaman sekolah, tempat mereka biasa bermain sepakbola yang sudah berubah menjadi danau. Rudi dan teman-temannya bergerombol ke sana ke mari menyusuri halamannya yang digenangi air ketika jam istirahat. Meskipun tidak seleluasa di hari biasa tanpa air, namun hal itu tidak mengurangi kegembiraan bocah-bocah lugu itu. ”Enak kalau banjir bisa main air,” katanya polos.

Walaupun air tidak masuk ke sekolah mereka, namun mereka tetap saja harus berkubang dengan air ketika harus membeli makanan kecil saat istirahat. Larangan para guru agar mereka tidak bermain air pun tidak diindahkan.

Kepala SD tersebut, Ruswanti mengungkapkan banjir merupakan langganan bagi penghuni sekolah ini. ”Hampir tiap tahun kalau hujan deras selalu banjir, tetapi hanya di halaman saja,” katanya.

Hal itu juga sudah dilaporkan kepada Dinas P dan K, namun lantaran kondisi tanah dan lokasi SD yang rawan banjir, Dinas tidak bisa berbuat banyak.

Kegiatan belajar mengajar (KBM), jelas Ruswanti, masih berjalan normal. ”KBM masih berjalan normal, hanya saja, beberapa siswa yang masih kecil, kelas satu dan dua, banyak yang tidak masuk. Sekitar 20 persen saja yang tidak masuk,” paparnya.
Jumlah siswa di SD ini, kata Ruswanti hanya 67 orang. ”Siswa di sini hanya berasal dari satu dusun saja, jadi jumlahnya sangat kecil,” katanya.
Dijelaskannya, sekolah tersebut baru saja mendapat bantuan dari DBE, senilai Rp 200 juta untuk rehab gedung yang rusak. Proses rehab ini pun sedikit terganggu akibat banjir. (Amrih Rahayu)(sumber : www.harianjoglosemar.com)

[+/-] Selengkapnya...

Pelajar Bogor Ciptakan 'Proofing Box'

Prestasi di bidang pendidikan kembali ditorehkan siswa Kabupaten Bogor. M Lutfi Nur Fikri, siswa kelas VIII SMP IT Ummul Quro, Kemang, Kabupaten Bogor, berhasil merebut juara pertama lomba karya ilmiah remaja tingkat dunia (International Exhibition For Young Inventors) yang berlangsung, di Taiwan, beberapa waktu lalu.

Lutfi berhasil menciptakan proofing box (alat pengembang roti) terbaik dengan mengungguli 152 peserta dari 15 negara yang mengikuti lomba.

Atas prestasi yang berhasil diraih Lutfi tersebut, Pemkab Bogor melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor memberikan penghargaan dan uang kepada Lutfi.

"Atas nama Pemkab Bogor, kami mengucapkan terima kasih atas prestasi yang diciptakan Lutfi. Prestasi yang diciptakan ini tidak lepas dari dukungan keluarga dan sekolah. Dan kepada Lutfi, kami meminta agar tetap berinovasi untuk menciptakan prestasi terbaik lainnya," kata Penjabat bupati Bogor Soemirat, Rabu.

Soemirat juga meminta kepada jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor untuk memberikan semangat kepada para siswa dalam menciptakan berbagai inovasi kreatif melalui berbagai perlombaan.

Perlombaan kreativitas akan membuat para pelajar semakin terpacu menciptakan ide-ide baru yang berguna bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat kabupaten Bogor.

"Demikian pula kepada para pelajar yang ada di Kabupaten Bogor supaya dapat meniru kreativitas dan prestasi yang diciptakan Lutfi," kata Soemirat.

"Pemberian uang tersebut jangan dilihat dari besar kecilnya nominal yang diterima, namun harus dilhat sebagai apresiasi dan tanda terima kasih atas prestasi yang diciptakan," kata Soemirat. (Ant/OL-06)(sumber : mediaindonesia.com)

[+/-] Selengkapnya...

7.11.08

Kesurupan di SMK Cengkareng 1

Kesurupan massal kembali terjadi di SMK Cengkareng 1. Saat ini 6 orang siswi menjadi korban. Mereka berteriak histeris dengan mata nanar seperti melihat sesuatu. Untuk menenangkan siswi yang kesurupan, para guru dibantu ulama membawa para siswi ke mushola sambil di dibacakan doa dan wajahnya diusap dengan air putih. Tapi bukan berhenti, malah sebaliknya mereka berteriak semakin histeris.

"Baru kali ini terjadi kesurupan masal sejak sekolah ini ada tahun 1994," ujar guru agama SMK Cengkareng 1 Shohib Rubama, di SMK 1 Cengkareng, Jl Bambu Larangan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (7/11/2008).

Menurut Shohib, kesurupan ini terjadi sejak 2 minggu lalu. Jumlah korban kesurupan bahkan sampai mencapai 20 orang Kamis (6/11/2008) kemarin.

Pihak sekolah lanjut Shohib sudah mendatangkan alim ulama untuk mengusir roh jahat yang ada di sekolah. "Sampai saat ini alim ulama masih mencoba menyembuhkan para siswi yang kesurupan," jelasnya.

Akibat beberapa kali terjadi kesurupan aktivitas belajar mengajar di SMK Cengkareng 1 sedikit terganggu. Para siswa memilih berhamburan keluar kelas untuk melihat temannya yang kesurupan.

[+/-] Selengkapnya...

SMA 26 Harus Usut Penelanjangan Siswa

Tindakan tidak patut dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMA 26 Jakarta dinilai kembali menodai institusi pendidikan. Pihak sekolah pun harus bertanggung jawab. "Ini nggak boleh ditutup-tutupi. Sekolah harus mengusut sampai tuntas karena ini program sekolah," kata pengamat pendidikan Lody Pa'at kepada detikcom, Selasa (4/11/2008).

Selain itu, kata Lody, pembina program futsal di sekolah tersebut juga harus bertanggung jawab. "Pembinanya harus dituntut," tandasnya.

Lody mengatakan, untuk mengungkap kasus itu, orang tua murid harus bersatu. Kalau hanya melapor secara personal, posisi orang tua sangat lemah.

"Kalau satu orang saja yang melapor dia akan lemah karena mungkin tindakan itu tidak diterima oleh orang tua murid lainnya. Berbeda kalau dilakukan bersama-sama," ujarnya.

Ospek ekstra kurikuler Futsal SMA 26 Jakarta dengan menelanjangi para calon anggotanya telah berjalan 10 generasi. Salah satu korban, siswa kelas 10, Satria (bukan nama sebenarny) mengungkapkan, setelah ditelanjangi, kelamin calon anggota dimain-mainkan selama 1 menit.

Peristiwa itu terjadi di rumah pembina futsal Joe (30). Karena kejadian itu, orang tua Satria melapor ke Polres Jakarta Selatan.
Dan Seto Mulyadi (Kak Seto) mengunjungi SMA 26 di Jl Tebet Barat IV, Jakarta Selatan, Selasa kemarin.
(ken/iy)(sumber : detiknews.com)

[+/-] Selengkapnya...

Ada Sekolah Gratis di Bekasi

Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak termasuk kaum miskin yang tidak mampu membiayai pendidikan karena himpitan ekonomi. Atas dasar inilah, di Bekasi, Jawa Barat, didirikan sebuah sekolah dasar yang diperuntukkan bagi anak-anak dari kalangan yang kurang mampu.

Di sekolah dasar Islam terpadu Baitul Jihad yang terletak di Jalan Kemang Dahlia, Kemang Pratama, Bekasi, Jawa Barat, sebanyak 170 anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan pendidikan gratis. Walaupun berlabel gratis, namun apa yang didapatkan anak-anak tersebut di sekolah ini tidak jauh berbeda dengan apa yang diterima pelajar di sekolah lain.

Siswa di Baitul Jihad juga memperoleh mata pelajaran dan fasilitas yang layak. Selain itu, para siswa ini juga mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis secara berkala dari pihak sekolah yang bekerja sama dengan puskesmas setempat. Baitul Jihad yang didirikan lima tahun lalu ini tidak memungut biaya apa pun termasuk baju dan buku pelajaran diberikan secara gratis.

Namun sebelum menerima murid, pihak sekolah melakukan survey terlebih dahulu untuk memastikan bahwa murid yang diterima benar-benar dari kalangan kurang mampu. Untuk biaya operasional, pihak sekolah mendapatkan bantuan dari donatur serta menjalankan program orang tua asuh bersama warga sekitar.(FHD)(sumber : metrotvnews.com)

[+/-] Selengkapnya...

Sekolah Disegel, Pelajar Mendobrak

Liputan6.com, Seram Barat: Ratusan siswa SMA LKMD Ketapang, Seram Barat, Maluku, Rabu (5/11), mengamuk. Mereka berusaha membuka paksa kelas mereka yang disegel para pekerja bangunan. Para pelajar nyaris bentrok dengan para pekerja.

Keributan terjadi karena para pekerja renovasi sekolah bertahan. Alasannya, upah pekerja belum dibayar kontraktor. Di lain pihak, para siswa tak terima dengan penyegelan sekolah karena mereka sudah beberapa hari tak bisa belajar.

Polisi bergerak cepat dengan melerai bentrokan. Akhirnya, para pekerja mengalah dan membiarkan para siswa belajar kembali di sekolah.(TOZ/Sahlan Heluth)

[+/-] Selengkapnya...

Kenalkan Sikap Antikorupsi Sejak Dini

Liputan6.com, Jakarta: Gelak tawa sesekali mewarnai kegiatan belajar di Sekolah Darurat Kartini, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (6/11) siang. Pasalnya, mereka mendapat mata pelajaran tentang antikorupsi. Tak tanggung-tanggung, pelajaran tersebut disampaikan langsung Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar.

Antasari rupanya memiliki cara sendiri dalam mengenalkan perilaku antikorupsi pada anak-anak jalanan ini. Setelah menyimak pelajaran tambahan tentang arti korupsi, siswa pun semakin mengerti. Menurut seorang siswa, Sarah, korupsi merupakan perbuatan yang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.

Sekolah darurat ini dikelola secara swadaya untuk memberikan pendidikan bagi kalangan kurang mampu. Selain kampanye perilaku anti korupsi, KPK juga memberikan sejumlah buku tulis dan buku pelajaran.(UPI/Deden Yulianes)

[+/-] Selengkapnya...

Tidak Ikut Upacara, Siswa SMA Diinjak

Liputan6.com, Sibolga: Tiga siswa SMA Negeri I Andam Dewi, Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, belum lama ini, dianiaya kepala sekolahnya. Mereka dihukum karena terlambat masuk sekolah dan tidak mengikuti upacara bendera. Seorang siswa yang mengaku diinjak sempat muntah darah.

Eko Heri Tinambunan menderita memar di punggung setelah diinjak dan ditendang kepala sekolahnya Meyer Nainggolan. Kini, Eko masih dirawat di Rumah Sakit Umum Ferdinand Lumban Tobing, Kota Sibolga.

Pihak sekolah berusaha agar kasus ini diselesaikan secara damai. Sementara orangtua korban melaporkan kasus ini ke Kepolisian Resor Tapanuli Tengah agar bisa diselesaikan sesuai prosedur hukum.(TOZ/Chaerul Dharma dan Cuk Arbianto)

[+/-] Selengkapnya...